Otomotifnet.com - Bengkel spesialis Volkswagen asal Semarang, Yumos VW terkenal membangun mobil-mobil VW dengan konsep yang unik.
Dari mengubah wajah Volkswagen Kombi ‘Brazil’ menjadi berwajah VW ‘Dakota’ Jerman, hingga membuat replika mobil Porsche.
Kreasi terbarunya adalah sosok mobil replika dari Porsche 64 Berlin Rome tahun 1939 yang dibikin di workshop Yumos di Semarang, Jawa Tengah.
Sekadar informasi, Porsche 64 Berlin Rome keluaran 1939 dirancang Ferdinand Porsche sebagai mobil balap jalan raya.
(Baca Juga: Honda Jazz GK5 Tiru Porsche GT3, Mulai Warna dan Mesin, Power 'Meronta' di 500 Dk!)
Kalau zaman sekarang, bisa disebut alirannya street racing barang kali ya. Uniknya, spesies ini hanya diproduksi 3 unit saja saat itu.
Dua unit rusak saat perang dunia kedua hingga sekitar tahun 1945, dan kini hanya tersisa 1 unit saja yang masih dalam kondisi utuh dimiliki oleh Thomas Gruber kolektor Porsche asal Vienna Austria.
Populasinya yang bisa dikatakan nyaris punah ini, menginspirasi salah satu kolektor Porsche di Jerman.
Ia juga sudah mengetahui karya-karya dan pengalaman Yudi Yumos dalam memodifikasi VW hingga mereplika Porsche. Ia lantas meminta Yudi untuk membuatkan replika mobil ini.
Untuk menjadikan replika mobil ini diperlukan blue print atau cetak biru yang berisi desain dan ukuran teknis mobil.
“Untungnya saya dapat dari Jerman, ini menjadi dasar merancang bodi mobilnya,” buka Yudi, saat OTOMOTIFNET temui di acara Jogja VW Festival lalu.
Setelah cetak biru didapat, mulailah rancang bangun bodinya, “Kita pakai sistem clay, menggunakan potongan-potongan papan kayu MDF yang dibentuk, dirangkaikan sebagai patokan membuat bodi,” jelas Yudi.
Bahan alumunium digunakan untuk membentuk bodi. Ini memang sengaja dilakukan agar mengikuti persis mobil asli Porsche 64 Berlin Rome yang juga berbahan sama.
Dibantu tim Yumos VW, pengerjaan bodi dilakukan kurang lebih satu tahun, menggunakan tangan alias hand made.
Jadi bisa dibilang bodi dan sasis ini Made in Semarang. Tentu saja banyak sekali tantangan yang mesti dihadapi, yang terbesar adalah membentuk bodi.
Desain bodi Porsche ini melengkung dan membulat nyaris semua sisi.
“Makanya diperlukan ketelitian dan proses yang lama dari plat alumunium berbentuk lempengan menjadi lekukan,” katanya yang menggunakan alat-alat tradisional untuk membentuknya.
Tingkat kerapian juga paling penting, ini lantaran mengikuti desain bodi aslinya Porsche ini yang tanpa dicat.
Yudi mengaku menggunakan bahan pelat aluminium tebal 2 mm dan floor-deck setebal 3 mm.
“Baik bodi, bagian printilan interior dan aksesori juga butuh juga dikerjakan secara hand made,” kekehnya.
Menurut informasi dari Yudi lagi, “Kita pakai basis mobil yang sama yaitu sasis VW Kodok tahun 1961, model sasis ini juga aslinya dipakai untuk Porsche tipe 64 ini,” jelasnya lagi.
Penggunaan bahan alumunium sebagai bodi juga punya fungsi hasilkan kendaraan yang light weigth atau berbobot ringan lantaran dirancang untuk mobil balap jalanan.
Makanya dibandingkan VW Kodok tahun 1961, mobil ini jauh lebih enteng. Klaim bobotnya hanya sekitar 618,7 kg.
Soal dapur pacunya, Mesin Porsche 64 diklaim menggunakan juga mesin VW Kodok alias Beetle berkapasitas 1.100 cc.
Untuk mobil ini, ia menggunakan spek mesin yang sama, namun tenaganya ditingkatkan dari output mesin standar yang hanya 23 dk, menjadi 40 dk.
Mobil yang ada di foto ini menjadi proyek pertamanya replika Porsche 64 Berlin Rome.
Yudi bilang kalau, “Rencananya bikin total 5 unit. Setelah proses finishing dan pengecekan ulang, mobil inipun lantas bakal dikirim ke pemesannya, seorang kolektor di Jerman.