Bongkar Gaji Tiap Orang di Satu Tim MotoGP, Terendah Rp 380 Jutaan!

Irsyaad Wijaya - Kamis, 9 Januari 2020 | 20:30 WIB

Valentino Rossi saat berdiskusi dengan kru tim Monster Energy Yamaha sesaat sebelum turun pada sesi balapan MotoGP Catalunya 2019. (Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Satu tim MotoGP mempekerjakan banyak orang untuk mengisi masing-masing divisi.

Mulai dari kepala mekanik, ahli telemetri, pembalap hingga mekanik umum.

Lantas berapa gaji tiap orang yang mengisi masing-masing divisi tersebut?

Untuk pembalap sudah pasti tak perlu ditanya, karena mendapat gaji paling besar.

(Baca Juga: Adu 'Gendut' Rekening Marc Marquez Dan Valentino Rossi, Mulai Gaji Per Musim Sampai Sponsor)

Misalnya Valentino Rossi dan Marc Marquez, gajinya berkisar lebih dari 10 juta Euro atau lebih dari Rp 150 miliar per tahunnya!

Belum lagi bonus dari sponsorhip lainnya.

Untuk pembalap yang belum besar namanya, gajinya ada yang cukup kecil bahkan hanya ratusan ribu Euro, bahkan lebih kecil lagi untuk kelas-kelas di bawahnya.

Selain itu, ada juga pembalap yang berstatus sebagai pay rider yang bahkan tidak mendapat gaji tapi malah membayar untuk membalap, misalnya saja Karel Abraham yang kini sudah pensiun.

Itu tadi gaji seoarang pembalap, lalu berapa gaji kru lain yang juga punya peran?

Kepala mekanik

GP One
David Munoz (kiri) jadi pertaruhan baru Valentino Rossi untuk MotoGP 2020

Kepala mekanik adalah orang tertinggi yang mengatur semua operasi di garasi masing-masing pembalap.

Semua orang yang bekerja untuk motor dan seluruh keperluan pembalap berada di bawah kendalinya.

Misalnya saja Valentino Rossi, kepala mekaniknya adalah Davide Munoz, lalu Marc Marquez dengan Santi Hernandez.

Kepala mekanik terbaik biasanya bekerja untuk pembalap papan atas.

Makanya, gajinya juga menyesuaikan prestasi pembalapnya.

Kisaran gajinya adalah dari 40 ribu hingga 130 ribu Euro, atau dari Rp 600 jutaan sampai Rp 2 miliaran.

(Baca Juga: Valentino Rossi Ingin Jorge Lorenzo Jadi Test Rider Yamaha, Tapi Minta Bayaran Mahal!)

Ahli Telemetri

Motor MotoGP saat ini semua diatur oleh berbagai data telemetri, dari data soal akselerasi, pengereman, menikung, dan lainnya.

Data ini harus dibaca dengan rinci, dianalisis, diterjemahkan oleh analis data, yang akan dikomunikasikan oleh input dari pembalap sendiri.

Ahli telemetri akan bertugas dari mengumpulkan hingga menganalisis untuk menjadikannya senjata bagi motor dan pembalap.

Saat ini, ahli telemetri ini sangat penting untuk pengembangan motor yang penuh dengan elektronik dan data-data detail lainnya.

Makanya, tidak kaget ahli telemetri juga digaji cukup dibanding staf lainnya di dalam sebuah tim.

Ahli telemetri mendapat gaji 35 ribu sampai 80 ribu Euro atau senilai Rp 540 jutaan sampai Rp 1,2 miliaran.

Mekanik umum

Mekanik diberi gaji 25 ribu sampai 70 ribu Euro atau senilai Rp 380 jutaan sampai Rp 1 miliar.

Mekanik adalah orang yang mempersiapkan motor ke trek.

Segala pemasangan part harus dikerjakan dengan sangat presisi dan tepat karena akan ada harga yang besar jika terjadi kesalahan.

Selain itu, mekanik juga harus dipercaya penuh oleh sang rider, misalnya saja Valentino Rossi yang memakai orang-orang yang hampir sama sejak debut di kelas 500 cc hingga sekarang.

(Baca Juga: Susunan Pembalap MotoGP 2020 Sudah Komplit, Johann Zarco Jadi Penutup)

Ahli suspensi juga termasuk dalam mekanik, gajinya kadang lebih dari mekanik umum.

Kadang, ada tim yang memakai ahli suspensi dari pabrikan pemasok misalnya dari Ohlins, Showa, dan lainnya.

Tapi pembalap lebih sering memilih orang kepercayaannya juga daripada memakai orang baru dari pabrikan pemasok suspensi.

Gimana ngiler enggak lihat gajinya?