"Jadi, pemiliknya tidak perlu mengecas setiap hari, karena untuk pemakaian kerja atau aktivitas dalam kota seperti berbelanja atau pergi ke restauran normalnya tidak mencapai 300 km," terangnya.
"Tapi infrastruktur pendukung seperti stasiun charging harus terus berkembang, misalnya ada tempat pengecasan mobil listrik di setiap gedung. Hal inilah yang menantang kami untuk ikut mengembangkan mobil listrik melalui research," ungkap Jason.
Sayangnya, Jason menjelaskan kalau Taycan yang bakal dijual di Indonesia nanti akan mengalami penyesuaian konfigurasi, atau ada perbedaan spesifikasi dengan yang dipasarkan di negara lain.
"Untuk spek kami tidak bisa sebutkan, tapi pastinya ada setting konfigurasi. Misalnya jika di mobil konvensional itu ada penyesuaian dibidang bahan bakar, karena Porsche yang dijual di Eropa dengan Asia berbeda karena di Eropa standar BBM-nya juga lebih tinggi," tutupnya.
Ditanya mengenai harga kisaran Porsche Taycan yang akan dijual di tanah air, sayangnya Jason belum bisa memperkirakan harga dari sportcar electric mobility (ELMO) tersebut.