Otomotifnet.com - Pengelupasan aspal uji coba sirkuit Formula E Jakarta di Monas sudah dilakukan Organizing Committee (OC) Formula E (25/2).
Pengelupasan aspal seluas 60 m2 ini dilakukan lebih cepat dari rencana awal pada hari Rabu (26/2).
Pihak panitia mengatakan bahwa aspal sudah siap dikelupas lebih cepat dari perkiraan awal.
Tapi pertimbangan cuaca pada hari Selasa (25/2/2020) hingga tiga hari berikutnya yang diramalkan terus hujan, juga mendorong proses pengelupasan aspal dilakukan lebih cepat.
(Baca Juga: Monas Uji Coba Aspal Formula E, Salah Satu Jenis Dilapis Kain, Ini Detail Fotonya)
"Masa pelapisan sudah cukup waktu untuk mengevaluasi hasil,” ujar Wisnu Wardhana, selaku Deputi Bidang Teknis OC Formula E Jakarta dalam siaran resmi yang diterima (25/2).
Proses pengelupasan yang didampingi ahli dari LAPI ITB (Lembaga Afiliasi Penelitian Indonesia - Institut Teknologi Bandung) dilakukan dalam beberapa tahap.
Pertama, aspal dikelupas atau dibongkar menggunakan cold milling machine, sejenis traktor yang berguna untuk ‘menggaruk’ aspal hingga ketebalan tertentu.
Tujuannya adalah melihat seberapa mudah aspal dikelupas dan bagaimana efeknya terhadap cobblestone.
(Baca Juga: Sirkuit Formula E di Monas Diuji Coba, Ada Dua Material, Prancis dan Italia Juga Pakai)
Setelah itu barulah masuk ke tahap terakhir, yakni membersihkan area di atas hamparan batu alam atau cobblestone yang sebelumnya terlapisi aspal.
OC Formula E mengklaim, hasilnya cobblestone kembali ke sedia kala tanpa kerusakan.
Tapi sebelum proses pengelupasan, aspal uji coba untuk sirkuit Formula E Jakarta di Monas diadakan uji geser terlebih dulu.
Uji geser sendiri dilakukan menggunakan dump truck yang melaju di atas aspal uji coba dengan kecepatan tertentu sebelum melakukan pengereman.
(Baca Juga: Sirkuit Formula E Digarap Sampai 3 Bulan, Lalu Lintas Dijamin Aman, Ini Alasannya)
Tujuannya adalah melihat seberapa kuat aspal yang sudah melekat di cobblestone itu terhadap gesekan sebelum pengelupasan dilakukan.
Dalam tahap uji coba tersebut, OC Formula E Jakarta juga menimbang dua metode pelapisan aspal yaitu Geotextile dan Sand Sheet.
"Secara umum, hasil uji coba pengaspalan memuaskan, tapi keputusan akhir apakah geotextile atau sand sheet yang dipilih belum dapat dipastikan hari ini," pungkas Wisnu.