Yogyakarta Terbuka Buat Pemudik, Sri Sultan HB X: Masak Pulang Enggak Boleh

Irsyaad Wijaya - Selasa, 31 Maret 2020 | 11:00 WIB

Ilustrasi pemudik balik ke kampung halaman (Irsyaad Wijaya - )

"Tidak ada virus corona lokal, yang ada orang Yogya keluar pulang bawa virus," sebutnya.

"Sebelum 10 hari dari sekarang kira-kira 300-400 saja yang ODP, tapi sampai 10 hari terakhir ini jadi 1.870 (ODP) mayoritas pendatang," ucapnya.

"Saya tidak mempermasalahkan pendatang atau tidak. Dia motivasinya jadi pendatang itu apa," katanya.

Orang yang mudik itu, lanjutnya, belum tentu untuk bertemu dengan keluarga.

(Baca Juga: Potensi Penyebaran Virus Corona Tinggi, Opsi Larangan Mudik Disiapkan Pemerintah)

Kompas.com/Yustinus Wijaya Kusuma
Sri Sultan Hamengkubuwono X di Kompleks Kepatihan

Bisa saja orang mudik karena faktor sulit mencari nafkah karena di tempat perantauan masuk dalam zona merah.

Sehingga, dari pada tidak bisa mendapatkan penghasilan dan beban hidup di sana mahal, mereka memilih untuk pulang ke kampung halaman.

"Mosok mulih ora oleh (masak pulang enggak boleh). Jadi kan motifnya macam-macam, bagi saya tidak saya persoalkan," tuturnya.

Hal ini juga disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat berdialog dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui teleconference, (30/3/2020).