Otomotifnet.com - Teknologi mesin diesel dengan commonrail dan direct injection bikin besutan mobil enak dan efisien.
Namun ini enggak cukup dan memancing beberapa pemakainya untuk meningkatkan torsi maupun tenaga.
Seperti Yan Andi, pemilik Chevrolet Captiva VCDi 4x2.
Ia masih penasaran mengeksplorasi tenaga SUV kompak berkapasitas mesin 2.000 cc turbo diesel ini.
“Awalnya ingin kejar akselerasi, tapi tetap harus tingkatkan tenaga dan torsinya,” ujar pengusaha importir baut dan mur ini sembari menyebut klaim pabrik hanya menghasilkan tenaga 150 dk dan torsi 320 Nm.
Tahapan pertama yang dicoba yakni mengaplikasi konstruksi pipa baru mulai down-pipe hingga muffler termasuk intake piping intercooler yang dipesan khusus ke bengkel Kota Mas Knalpot.
Setelah diukur dengan tes dynamometer, tenaga sedikit meningkat menjadi 153 dk di 4.000 rpm dengan torsi 297 Nm di 3.000 rpm.
“Torsi lebih rendah dari klaim pabrik, tapi roda justru lebih mudah spin,” sebut Yan yang segera mengganti lingkar pelek diameter 20 ini untuk mengantisipasi ban berdecit.
Kemudian pada tahapan kedua, peranti Dastek Unichip berikut throttle module disematkan tanpa extender.
Baca Juga: Chevrolet Captiva Diesel Bekas Layak Dibeli, Spare Part Melimpah, Ini Daftar Harganya!
Karena produsen Unichip asal Afsel tersebut belum memproduksi extender khusus Captiva diesel.
Setelah kembali menjalani tes dyno, tenaga langsung melonjak di 178 dk dan keluaran torsi 355 Nm.
Masih belum puas, pemukim area Kelapa Gading, Jakut ini mendapat tawaran perangkat suntikan tenaga bernama WMI (Water Methanol Injection) yang mampu menyemburkan campuran air dan methanol dengan komposisi 50:50 ke ruang pembakaran.
Merek yang dipilih Cooling Mist buatan Amerika Serikat karena punya tangki lebih besar dan fitur yang lengkap dibanding merek lainnya.
Baca Juga: Captiva Diesel Bekas Layak Dibeli, Tahun 2011 ke Atas Patut Waspada, Dexlite Nolak!
WMI dapat diaktifkan sesuai keinginan melalui tombol yang mengatur mekanisme kerjanya berdasarkan boost dan takaran semburan dari nosel kapasitas 760 cc.
Tenaga pun meningkat lagi menjadi 205 dk dengan keluaran torsi 355 Nm.
Masih penasaran dengan tenaga aslinya, setelah dipasangkan header, tenaga sedikit meningkat lagi menjadi 182 dk dengan torsi naik menjadi 375 Nm.
“Walaupun cuma naik 4 dk secara tenaga, setiap jenjang 500 rpm, naiknya bisa sampai 9 dk,” tutur Yan.
Baru tahap akhir menambah turbo boost dari rumah keong asli berlabel Garret dinaikkan 0.1 bar menjadi 1.7 bar.
Diketahui dari pengukuran boost meter, tekanan standar hanya terpatok di angka 1.6 bar. Hasilnya dapat torehan 201 dk dengan torsi 406 Nm.
Merasa telah mencapai tahapan maksimal, langsung WMI disemburkan.
Baca Juga: Fortuner, X-Trail, Captiva, Escape Hingga CR-V Seken, Pilihan SUV Gagah, Mulai Rp 130 Jutaan
Tak disangka lonjakannya cukup drastis, tercatat tenaga bertengger pada posisi 248 dk di 4.000 rpm dan limpahan torsi hingga 482 Nm pada 3.500 rpm.
Segenap ubahan yang telah dilakukan Yan Andi, juga diterapkan langsung oleh Fahmi, rekan di Chevrolet Captiva Club pada tunggangan yang sama dengan spesifikasi AWD.
Ubahannya sama persis, bedanya hanya minus perangkat WMI.
Sayangnya, hingga kini pilot di sebuah maskapai nasional tersebut belum mengukur hasil keluaran
tenaganya melalu dyno test.
“AWD lebih sensitif, karena banyak sensornya,” keluh pemukim Bintaro, Jaksel ini.
Terbukti saat OTOMOTIF sempat duduk di sebelah jok pengemudi saat mencoba merasakan impresi berkendaranya, indikator ‘engine-check’ kerap hidup.