"Kemenangan pertama? Saya ingin mendapatkannya setelah duel dengan Valentino Rossi, mungkin dengan menyalipnya di tikungan terakhir," bilang pembalap Petronas Yamaha SRT ini.
Mungkin, sebagai pembalap yang mengidolakan Rossi, dirinya juga memiliki keinginan untuk bisa berduel dengan pembalap idolanya itu.
"Yamaha telah membuat keputusan, saya pikir pantas untuk transisi ke tim resmi, tetapi dalam hal apapun saya tidak akan menggantikan Rossi, tempatnya unik, dia adalah legenda olahraga ini, tidak ada yang bisa menggantikannya," beber Quartararo.
"Valentino adalah inspirasi bagi saya, dia memberi saya alasan yang tepat sebagai seorang anak, saya memotret 46 yang saya lihat di sekitar saya, saya bermimpi menjadi seperti dia ketika saya tumbuh," timpalnya lagi.
Baca Juga: Jadwal MotoGP 2020 Dirilis, Andrea Dovizioso Enggak Sabar Bejek Gas Desmosedici
Bahkan, menurutnya, tidak semua pembalap di MotoGP bisa menyamai prestasi Rossi yang hingga kini masih membalap di kelas utama.
"Bahkan di MotoGP itu adalah hal yang hampir mustahil, karena dia masih berpacu pada usia 40 tahun, bisa berlari bersamanya sungguh istimewa," pungkas Quartararo.