Selain adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air, jumlah hari kerja yang lebih sedikit juga disinyalir jadi penyebab anjloknya penjualan mereka selama periode tersebut.
"Penjualan di bulan April dan Mei terdampak oleh pembatasan sosial di berbagai kota di Indonesia, serta libur lebaran yang membuat hari kerja lebih sedikit dari biasanya," papar Billy lagi.
"Kondisi ekonomi sebagai dampak dari pandemi Covid-19 secara global juga menjadi salah satu faktor yang menekan pasar otomotif di Indonesia pada dua bulan terakhir," imbuhnya.
Hal itu juga yang membuat angka wholesales (pabrik ke dealer) Honda terjun bebas, bahkan tidak mencapai ribuan unit.
"Untuk Wholesales kami di angka 101 unit. Mengingat stok kendaraan masih banyak ada di dealer kami," tutup Billy.