Kembali ke F1 setelah mencoba CART (Championship Auto Racing Teams) – kini IndyCar – pada 1999. Hanya satu tahun bersama tim Winfield Williams.
Tahun 1995, pembalap Italia ini masuk CART. Tahun 1996 dan 1997 sangat mendominasi lomba dan menjadi juaranya.
Setelah menang dalam setiap lomba, dirinya selalu melakukan selebrasi ‘bakar ban’ di lintasan depan penonton. Sehingga menyerupai donat.
Baca Juga: Toyota Pernah Meraja di Ajang Reli, Ove Andersson Jadi Kuncinya
Akhirnya, menjadi selebrasi yang terus diikuti oleh pembalap lain.
Kembali ke lintasan CART pada 2001 bersama tim Mo Nunn Racing.
Tahun ini Alex Zanardi mengalami kecelakaan parah saat berlomba di Sirkuit Lausitzring (Eurospeedway Lausitz) di Jerman.
Setelah pit stop, masuk lintasan dalam keadaan ban dingin. Kemudian melintir dan ditabrak dengan kencang oleh Patrick Carpentier.
Ujung mobil hilang berantakan. Berakibat pendarahan parah pada dirinya. Sehingga akhirnya dua kakinya harus diamputasi.
Tidak berhenti, karena pada 2003 kembali ke lintasan CART, menempuh 13 lap untuk menyelesaikan lomba di sirkuit Lausitz yang tak pernah diselesaikan.
Menakjubkan, torehan waktunya, jika dikonversi ke hasil balap, dirinya berada di posisi 5.
Baca Juga: Mendominasi di Reli, Tim Toyota Sempat Tersandung Masalah Turbo
Kemudian 2004-2009 balap turing dunia, World Touring Car Championship (WTCC).
“Saya sangat menyukai balap. Saya tidak bisa lepas dari balap terutama balap mobil,” ucap Alex Zanardi yang sudah berusia 53 tahun.
Menggunakan BMW 320si yang telah dimodifikasi khusus. Gas, kopling, dan rem semuanya ada di balik kemudi.
Kemudian tuas transmisi tetap di posisi semula, tapi ditinggikan.
Bersamaan dengan itu, dirinya menekuni hand bike.
Meraih medali emas di Paralympics London (2012) dan Paralympics Rio de Janeiro 2016.
Benar-benar olahragawan sejati.