Otomotifnet.com - Ketika “mencicipi” Aprilia Shiver 900 dalam ulasan first ride, seperti diulas di OTOMOTIF edisi 23 XXIX, kala itu dilakukan di tempat terbatas.
Tepatnya di area parkir Pondok Indah Mall, Jaksel, tentu impresinya tak bisa maksimal.
Setelah unit tes bisa dipinjam, maka naked bike asal Italia ini bisa diulas secara mendalam.
Apa kelebihan, kekurangan dan yang spesial dari motor yang dijual Rp 560 juta on the road Jakarta oleh PT. Piaggio Indonesia ini?
Langsung simak yuk!
Baca Juga: Motor Trail Tekanan Angin Bannya Rendah, Kayak Kempis, Ini Alasannya
FITUR & TEKNOLOGI
Bicara fitur, mula-mula pengendara akan dimanja dengan suguhan spidometer digital TFT full colour dengan dimensi layar 4,3 inci.
Ketika dinyalakan akan ada opening bertuliskan Aprilia Shiver 900 yang atraktif dan modern.
Tampilan utama layar digitalnya terdapat tachometer di sisi atas, di tengahnya ada speedometer dan gear position.
Di bawahnya ada informasi odometer yang dapat diganti menjadi trip meter, trip time, max speed, average speed dan average fuel consumption yang terbagi menjadi A dan B.
Baca Juga: MM Customs Bikin Sepatbor Depan dengan Air Scoop, Jaga Rem Tetap Pakem
Selain itu, ada juga fuel consumption real time, ABS yang dapat dihidupkan atau dimatikan, juga pemilihan ATC (Aprilia Traction Control) yang terbagi menjadi 3 tingkat, serta Menu.
Di dalam Menu ada banyak hal yang bisa diatur, seperti ABS, kalibrasi spidometer, shift light, kecerahan yang terdiri dari 10 tingkat, dan backlight.
Backlight ini bisa hitam atau putih bahkan auto sesuai kondisi pencahayaan sekitar.
Ada juga Menu setting untuk mengganti bahasa, unit satuan, dan jam.
Baca Juga: Busi Mesin 2 Tak Ternyata Beda, Konstruksi Lebih Tiarap, Ini Tujuannya
Spidometer juga bisa terkoneksi dengan smartphone, tapi sebelumnya harus mengunduh aplikasi V4-MP. Lalu perlu pairing menggunakan Bluetooth.
Nantinya spidometer dapat menampilkan maps dengan model turn-by-turn, notifikasi saat ada panggilan, juga menampilkan musik apa yang bisa didengar karena spidometer dapat juga terhubung dengan intercom seperti Sena. Canggih ya?
Informasi lainnya ada temperatur mesin, suhu udara, jam, mode berkendara, dan mode ATC.
Lampu indikatornya juga cukup lengkap, paling panjang dan ramai adalah shift light yang bentuknya seperti pada tunggangan balap.
Baca Juga: Bodi Balap Gak Sekadar Ringan, Harus Lentur, dan Gak Bikin Mesin Panas
Lainnya ada lampu indikator standar samping, ATC, indikator side stand, indikator bensin, indikator over heat, check engine, ABS, dan high beam.
Sayangnya malah tidak ada fuel meter, jadi pengendara tidak dapat mengetahui berapa bensin yang ada di tangki 15 liternya, hanya ada indikator bensin yang menandakan pengendara perlu mampir ke pom bensin.
Throttle Shiver 900 sudah ride-by-wire, sehingga memungkinkan memiliki 3 riding mode, paling rendah ada Rain yang keluaran tenaganya dibatasi 70 dk, lalu Tour dan Sport.
Memilih mode ini tidak ada tombol khusus, menggantinya pakai tombol starter, tapi mesin harus kondisi hidup.
Baca Juga: Peduli Pegiat Budaya, AHM Salurkan Bantuan Sembako dan 4.500 Masker
Pada Shiver 900 ABS bisa dimatikan, begitu juga ATC.
ATC mode 1 masih memberikan kesempatan roda belakang spinning dan ban depan terangkat, tapi tetap memperhitungkan tingkat keamanan juga dengan pemutusan tenaga yang halus.
Mode 2 ATC lebih sensitif terhadap kondisi motor.
Mode 3 jadi yang paling aman, sama sekali tidak membiarkan roda belakang kehilangan grip dan menjaga roda depan tetap di aspal, pas buat pemula!
Baca Juga: Yamaha XMAX Pakai Turbo? Ada ECU Khusus dari aRacer, Harga Rp 8 Jutaan
Canggihnya, pada mode 3 juga membaca kemiringan motor.
Jadi saat motor terdeteksi miring di tikungan, jika pengendara membuka gas secara mendadak maka ECU memotong tenaganya dibarengi dengan nyalanya indikator traction control, itu meskipun roda belakang tidak terdeteksi kehilangan traksi.
Pantas Aprilia menyebutnya advanced traction control.
Untuk menunjang keperluan pengendara, Aprilia memberikan USB charging port yang berada di bawah setang sebelah kiri.
Baca Juga: MM Customs Bikin Bodi Balap Supra GTR 150, Pakai Undercowl Dan Air Box
Tapi perlu kabel panjang nih agar smartphone tetap bisa ditaruh di tas.
Bagian pengereman bagian depan dibekali cakram ganda floating stainless steel 320 mm yang diapit sepasang kaliper radial 4 piston berlabel Aprilia, dipadu dengan master rem besar, tentu tak butuh tenaga banyak untuk mengurangi lajunya.
Belakangnya pakai cakram stainless steel tunggal berdiameter 240 mm dijepit kaliper 1 piston.
RIDING POSITION & HANDLING
Bagi pengendara dengan postur 170 cm perlu bersiap diri ketika ingin mengendarai Shiver 900, pasalnya dengan tinggi jok 810 mm membuat kaki pengendara cukup jinjit.
Baca Juga: Dynamometer Leads Dilengkapi Sasis Baru, Anti Getar, Harga Tetap!
Bisa diakali pakai sepatu riding bersol tebal, akan membantu kaki lebih menapak.
Kalau ingin lebih menapak, posisi duduk harus mepet tangki bensin karena bentuk joknya mengecil di bagian depan.
Dengan mesin V-Twin atau L-Twin dimensi bagian tengah motor, rangka dan bodi jadi ramping, sehingga kaki tidak terlalu membuka baik saat kaki turun atau menginjak footstep.
Sisi negatifnya tentu saja membuat panas mesin sangat terasa di area paha, matenggg…
Baca Juga: Yamaha WR 155R Diuji di Dyno, Ternyata Tenaga Kuat di Bawah dan Atas
Setang pipanya ternyata punya letak yang agak jauh, untuk postur 170 cm jika ingin berbelok patah rasanya lengan kurang panjang.
Setangnya juga tidak terlalu tinggi namun lebar, membuat riding position-nya terasa sedikit merunduk.
Untungnya posisi footstep gak terlalu mundur dan tinggi, sehingga kaki tidak terlalu menekuk.
Bicara handling, meskipun motor ini terlihat gambot dengan ban belakang 180/55-17 di bagian belakang, serta shroud tangki yang besar, ternyata handling-nya tidak seseram itu!
Baca Juga: Leads Dynamometer, Mesin Dyno Asal Bandung, Dijual Mulai Rp 65 Jutaan
Motor dengan berat kering 199 kg dan berat 218 kg saat tangki penuh ini nyatanya sangat easy to ride.
Dicoba meliuk agresif motornya begitu nurut ke mana pengendara ingin mengarah, pada setang pun tidak terasa berat atau melawan.
Hanya saja memang radius belok setang yang sempit cukup memberi kesulitan ketika sedang merayap di kemacetan, gak bisa belok patah!
Begitu juga ketika diajak melahap tikungan dengan cepat, struktur rangka modular tubular steel yang tersambung dengan aluminium side plates memiliki rigiditas yang baik.
Motor terasa nurut dan stabil meskipun melakukan pengereman keras lalu berbelok.
Baca Juga: Vespa Matik Disarankan Rutin Ganti Oli, Jangan Samakan Dengan Yang Jadul, Ini Alasannya
Hal ini didukung juga dengan suspensi depan upside down berdiameter as 41 mm yang dilengkapi setelan tension dan preload, juga monosok belakang dengan setelan rebound dan preload yang menempel pada aluminium alloy swing arm.
Redamannya bisa disesuaikan dengan bobot serta karakter masing-masing pengendara, jadi untuk melewati jalan tidak rata atau pun melahap tikungan cepat bukan masalah.
Yahud deh…
PERFORMA
Aprilia Shiver 900 dibekali mesin 896,1 cc dengan konfigurasi V90 Longitudinal 90° V-twin engine, DOHC, 4 katup persilinder dengan pendingin cairan.
Baca Juga: Vespa Sprint 150 i-get Seken, Jadi Skutik Favorit, Dibanderol Mulai Rp 40 Jutaan
Klaim tenaga maksimalnya 95,2 dk pada 8.750 rpm dengan torsi 90 Nm di 6.500 rpm.
Suara dan getarannya halus, hanya terdengar sedikit ketika gas dibuka, mungkin karena knalpotnya dibekali three-way catalytic converter.
Oiya di ujung knalpotnya dibekali tutup dan pembuangan mengaarah ke samping, tujuannya agar udara tidak langsung mengarah ke pengendara belakang, sopan juga ternyata, hahaa…
Karakter torsi sudah ‘muntah’ sejak 2.500 rpm, membuat badan perlu siap ketika membuka gas, terutama saat menggunakan mode Sport, di mana tenaga keluar sepenuhnya dan linear dengan bukaan gas.
Baca Juga: Vespa Matik Seken Diincar, Kilometer Wajib Dicek Pertama, Lanjut Turun ke Mesin
Kalau ingin lebih santai gunakan mode Tour, di mana respon sedikit delay di sekitar ¼ bukaan gas, sehingga aliran tenaga tidak terlalu mengentak dan terasa lebih smooth.
Mau lebih smooth? Pakai mode Rain! Delay respon mesinnya hampir ½ bukaan gas, cocok dipakai ketika berboncengan agar penumpang tetap nyaman atau ketika lelah berkendara cepat.
Dengan torsi besar dari bawah, untuk berkendara sehari-hari perpindahan gigi cukup di 5.000 rpm saja, pada rpm tersebut untuk menyalip kendaraan atau melewati jalur menanjak sudah sangat cukup.
Sayangnya meski pakai kopling hydraulic, tapi perpindahan gigi terasa agak keras, sehingga kaki jadi sakit ketika pakai sepatu tanpa pelindung di atas jari.
Baca Juga: Honda ADV150 Jadi Baby X-ADV, Pakai Monosok Lengkap dengan Pro-Link
Temperatur mesin juga masih ‘sopan’, ketika jalan lancar stabil di setengah atau 3 bar, ketika di lampu merah suhu naik 1 bar yang dibarengi dengan aktifnya extra fan pada radiator dan tentu hawa panas di bagian paha luar biasa.
Akselerasinya? Hasil tes menggunakan Racelogic hasilnya tak main-main.
Untuk mencapai 0-60 km/jam cuma butuh 2,1 detik saja! Bahkan kecepatan 0-100 km/jam dicapai dalam waktu 4,2 detik dan jarak 0-201 meter dicapai dalam 8 detik pada kecepatan 149,6 km/jam. Wow...
Meski limiternya rendah hanya ada di kisaran 9.000 rpm, tapi di lintasan sekitar 1 km kecepatan yang dapat sudah menyentuh angka 205 km/jam dan di Racelogic tercatat 199,2 km/jam, itu pun kecepatan lambat laun masih bisa naik.
Mantap deh! Data lengkapnya bisa lihat di bawah.
Baca Juga: Yamaha XMAX Windshield Naik Turun, Pencet Tombol, Mirip Honda Forza
KONSUMSI BENSIN
Dipakai berkendara melahap total jarak 244,3 km dengan berbagai macam kondisi jalan, menggunakan bahan bakar RON 92 dengan rata-rata kecepatan 35 km/jam, ternyata Shiver 900 mencatatkan konsumsi bahan bakarnya 14,4 km/liter.
Bagaimana? Terlihat boros? Ingat ini 900 cc brooo…
KESIMPULAN
Punya harga setengah miliar lewat sedikit, ternyata Aprilia Shiver 900 menyuguhkan keistimewaan sebuah moge yang easy to ride, karena handling-nya terasa nurut dan lincah.
Ditambah punya berbagai fitur canggih dan kekinian, juga performa mesin yang galak sejak putaran rendah.
Kekurangannya tentu panas mesin yang sangat terasa di area paha.
Data tes:
0-60 km/jam: 2,1 detik
0-80 km/jam: 2,9 detik
0-100 km/jam: 4,2 detik
0-100 meter: 5,3 detik (@113,3 km/j)
0-201 meter: 8 detik (@149,6 km/j)
0-402 meter: 12,4 detik (@176,9 km/j)
Konsumsi bensin: 14,4 km/l
Data Spesifikasi
P x L x T : 2.130 x 810 x 1.110 mm
Jarak Sumbu Roda: 1.465 mm
Tinggi Jok : 810 mm
Berat: 199 kg (Kosong) 218 kg (Basah)
Kapasitas Bensin : 15 Liter
Tipe Rangka : Modular tubular steel frame with aluminium side plates
Rem Depan : Double disc 320 mm 4 piston radial kaliper ABS
Rem Belakang : Single disc 240 mm 1 piston ABS
Suspensi Depan : Upside Down 41 mm adj rebound & preload 130 mm travel
Suspensi Belakang : Aluminium swingarm with Sachs Monoshock adj preload & extension 130 mm travel
Pelek : Cast Aluminium 3.50x17 & 6.00x17
Ban Depan : 120/70 ZR17 Tubeless
Ban Belakang : 180/55 ZR17 Tubeless
Mesin : 4-stroke DOHC
Sistem Pendinginan : Liquid cooled, Silinder : V-Twin 90º
Kapasitas : 896,1 cc
Bore x Stroke : 92 x 67,4 mm
Rasio Kompresi : 11,5:1
Tenaga : 95,2 dk @8.750 rpm
Torsi: 90 Nm @6.500 rpm
Sistem Starter : Electric Starter
Sistem Pelumasan : Wet sump
Sistem Pengabutan : Injection with 3 map Ride-by-wire
Tipe Kopling : Multiplate wet clutch, hydraulic
Transmisi : 6 percepatan