Otomotifnet.com - Suzuki Jimny sudah lekat dengan pecintanya di Indonesia.
Mulai model pertama hingga terbaru masih jadi buruan hingga saat ini.
Terbukti dari antusias peminatnya ketika Suzuki menghadirkan generasi terbaru Jimny pada 2018 lalu.
Hingga saat ini antrean sudah menyentuh angka ribuan dan sampai keran pemesanan ditutup karena melebihi kuota.
Baca Juga: Suzuki Jimny Sierra 1984, Keren Layaknya Mainan Hotwheels Skala 1:1
Mengenal sedikit sepak terjangnya, Suzuki Jimny pertama diproduksi pada 1968 untuk pasar global dengan model bernama HopeStar ON360.
Lalu pada 1970, Suzuki memperkenalkan generasi berikutnya dari Jimny, yakni LJ10 dengan mesin dua tak 359 cc dua silinder berpendingin udara.
Tapi Jimny itu tidak masuk ke pasar Indonesia.
Baru pada 1979 Suzuki memasukkan Jimny LJ50 ke Indonesia dan disusul oleh LJ80 atau kerap disebut Jimny Jangkrik di tahun berikutnya.
Di luar dugaan, Jimny Jangkrik ternyata cukup sukses di Indonesia sehingga Suzuki tidak berhenti memperkenalkan Jimny generasi selanjutnya, yakni SJ410.
Jimny SJ410 pertama kali hadir dengan tipe long wheelbase, baru kemudian disusul tipe short wheelbase.
Seperti namanya, beda antara kedua varian ini hanya pada wheelbase-nya.
Jimny LWB punya wheelbase 2.375 mm sedangkan versi SWB wheelbase-nya 2.030 mm.
Baca Juga: Suzuki Jimny Gen 3 Vs Gen 4, Adu Cepat di Trek Off-Road, Menang Mana?
Akibat wheelbase yang pendek tentu dimensinya ikut menciut, kalau versi LWB panjangnya keseluruhannya 3.890 mm, versi SWB hanya 3.785 mm.
Jimny versi long wheelbase ini juga dikenal dengan sebutan Jimny BRI, yup BRI alias Bank Rakyat Indonesia.
Pasalnya saat itu Jimny ini kerap dipakai oleh BRI sebagai mobil operasional untuk melayani nasabah yang berada di daerah terpencil.
Generasi SJ410 khususnya yang short wheelbase, berhasil membawa nama Jimny ke puncak popularitas, dengan mesinnya yang sudah berkapasitas 1.000 cc.
Bodi yang kompak, kelincahan dalam bermanuver juga konsumsi bahan bakar yang cukup irit membuat Jimny SJ40 banyak diminati.
Selain itu, Jimny ini juga punya fitur 4x4 yang lumayan mumpuni, tapi juga mudah dimodifikasi karena banyak juga pemilik yang mencopot sistem 4x4 nya.
Seolah belum puas sampai di situ, Suzuki terus mengembangkan Jimny-nya hingga seri SJ413 (Sierra), kemudian disusul oleh Katana dan Carribian yang lahir pada 1998.
Pengembangan Jimny ini paling banyak terjadi pada sektor mesin.
Baca Juga: Suzuki New Jimny Ada Versi Murah di Jepang, Cuma Rp 200 Jutaan, Menarik Masuk Indonesia
Untuk eksterior ubahannya tak cukup banyak, apalagi interiornya bahkan bisa dibilang tidak mendapat pengembangan yang signifikan.
Setelah Jimny cukup lama tak terdengar namanya, Suzuki akhirnya memasukkan Jimny M13A atau Jimny Wide ke Indoneisa pada 2017.
Sebenarnya, Jimny Wide ini sudah cukup lama beredar di Jepang, namun Suzuki baru mengirimnya ke Indonesia pada 2017.
Suzuki Indomobil Sales (SIS) cuma memasukkan Jimny Wide dalam jumlah yang terbatas dan langsung ludes diserbu konsumen di Indonesia.
Jimny Wide itu pun sudah tak lagi diproduksi di negara asalnya.
Tak mau menyia-nyiakan antusias pasar, kembali diluncurkan New Jimny yang terbukti langsung diserbu oleh pemesan.
Kelebihan dari New Jimny, mesin lebih bertenaga karena berkapasitas 1.462 cc yang berkode K15B.
Mirip seperti yang dipakai pada Suzuki Ertiga dengan tenaga sebesar 102 dk pada 6.000 rpm dan torsi 130 Nm pada 4.000 rpm.
Baca Juga: Suzuki Jimny Gen. 3 vs Gen. 4, Siapa Paling Jago Di Trek Off-road?
Ia juga dibekali dengan suspensi 3 link Rigid Axle yang dilengkapi Coil Spring baik untuk sisi depan maupun belakang.
Jimny baru mulai dijual di Indonesia pada Juli 2019 lalu, dan tentu saja keberadannya langsung diserbu konsumen hingga harus rela inden.