Otomotifnet.com - Akhir pekan lalu di Catalunya, Valentino Rossi mengumumkan kontraknya dengan Yamaha, untuk membela tim Petronas SRT musim depan.
Akan tetapi, banyak yang bertanya soal durasi kontrak The Doctor.
Valentino Rossi hanya menandatangani kontrak satu tahun saja, agak berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya.
Kenapa cuma satu tahun? Tentu banyak yang bertanya-tanya.
Baca Juga: Valentino Rossi Relakan Posisi 2, Crash di Tikungan Ke-2 MotoGP Catalunya 2020
Managing Director Yamaha MotoGP, Lin Jarvis, punya jawabannya.
"Pada negosiasi kami, dari Yamaha kami memberikan satu tahun saja dan Rossi bilang oke," kata Jarvis dilansir dari Motosan.es.
"Setahun cukup bagus. Tapi dia bilang untuk motivasinya, dia tidak ingin mencapai tahun depan dengan mindset semua akan berakhir di 2021," tutur Jarvis.
"Dia ingin terus termotivasi agar bisa meraih hasil bagus, jika dia menikmatinya, dia menunjukkan dia cepat dan punya potensi lanjut, maka dia akan melakukannya," jelas Jarvis.
Pada dasarnya Rossi melihat kontrak satu tahun sebagai motivasi untuk tampil bagus.
Selain itu, Rossi sendiri kan sebelumnya sudah menegaskan bahwa lanjut atau tidaknya semua tergantung dari performa.
Makanya, satu tahun sangat pas untuk melihat lagi apakah dia masih bagus dan termotivasi atau tidak, seperti sebelumnya.
Tapi selain itu, Jarvis mengungkap ada alasan lain juga yang lebih detail dan rumit.
Baca Juga: Masih Bertahan di Musim MotoGP 2021, Valentino Rossi Tak Sabar Balapan di Indonesia
Terutama soal kontrak sebagai konstruktor di MotoGP dan juga kontrak dengan Petronas yang berakhir di 2021, meski peluangnya besar untuk memperpanjangnya.
"Kami menyepakati itu tiba-tiba. Alasan kami memakai kontrak satu tahun sebenarnya sedikit lebih rumit dari soal kontrak ini semata," lanjutnya.
"Kami punya kontrak dengan Petronas dan Dorna sampai akhir 2021. Dengan Dorna kami harap memperpanjang sampai 5 tahun lagi sebagai konstruktor," beber Jarvis.
"Kami mengambil itu dengan rasa bangga, begitu juga dengan Petronas, tapi karena itulah kami tak bisa berkomitmen lebih dari satu tahun," tegas Jarvis.
Selain itu, ada kabar juga soal tim Valentino Rossi (VR46) yang disebut juga akan ikutan kelas premier di 2022.
VR46 punya peluang besar jadi tim satelit pabrikan manapun, termasuk juga jadi tim satelit Yamaha.
"Tapi meski satu tahun di atas kertas, kami juga punya kesepakatan untuk mendiskusikannya kembali dengan Rossi untuk lanjut dan juga tergantung jika Petronas puas dan kami juga, kenapa tidak?," tegas Jarvis.