Otomotifnet.com – Seperti sudah diberitakan sebelumnya, PT Sena Autopart Indonesia (SAI) selaku distributor resmi shockbreaker merek Ohlins di Indonesia, resmi memasarkan sok jenis coilover untuk mobil, yang mengusung teknologi DFV (Dual Flow Valve).
Sekadar info, menurut situs resmi Ohlins (www.ohlins.com), teknologi Dual Flow Valve hanya dimiliki oleh Öhlins.
Tapi, apa itu DFV? DFV adalah teknologi katup aliran ganda, yang mampu memberikan karakteristik yang sama pada rebound maupun kompresi sok yang pakai teknologi tersebut.
Hal tersebut berkat adanya peredaman fluida yang memiliki jalur aliran yang konsisten di kedua arah.
Baca Juga: Ohlins Indonesia Resmi Perkenalkan Sokbreker Tipe DFV Untuk Mobil
“Ia punya karateristik yang sama pada rebound dan kompresinya, sehingga alur oli pada damper secara konsisten mengalir di kedua arah.”
“Hal ini membuat kinerja suspensi jadi lebih efisien,” terang Eddy Saputra, Direktur PT SAI.
Selain itu, dengan karakteristik yang sama antara rebound dan kompresi, membuat roda dan ban dapat dengan cepat dan efektif kembali ke posisinya.
Maksudnya, ketika roda mengayun saat mobil dipakai bermanuver atau lewat jalan tidak rata, roda akan kembali cepat ke posisinya semula menjejak permukaan jalan, sehingga selalu memberikan cengkeraman dan traksi yang kuat.
O iya, karena sok Ohlins ini yang harganya mulai Rp 40 - 55 juta ini jenisnya coilover, sobat bisa menyetel ketinggian sok sesuai kebutuhan.
Berbeda dengan kebanyakan desain inferior, ketinggian disesuaikan dengan menaikkan atau menurunkan platform pegas bawah.
Langkah ini memiliki efek mengompresi atau memperpanjang pegas, yang dapat membatasi travel suspensi, sehingga bisa menyebabkan topping out.
Nah, metode yang diterapkan Öhlins justru membiarkan dudukan pegas pada posisinya yang sempurna.
Baca Juga: Bantingan Suspensi Terasa Keras, Efek Shockbreaker Atau Ban?
Sementara untuk menaikkan atau menurunkan ketinggian sesuai kebutuhan, dapat dilakukan dengan memutar flensa bawah bodi sok yang berulir, tanpa memerlukan waktu yang lama.
Setelah ketinggian sok diatur sesuai keinginan, pengatur akan terkunci untuk mempertahankan setelan tersebut.
Keunggulan lain dari coilover berteknologi DFV ini, seperti halnya kerja sokbreker pada umumnya, damper memang akan menjadi panas saat ia bergerak naik turun.
Sebab ketika piston dalam sok bergerak di dalam peredam, ia menghasilkan gesekan, sehingga pasti akan timbul panas.
Nah, Ohlins mengatasi dengan trik yang unik dan hanya mereka yang memiliki teknologi ini.
Jadi, saat panas meningkat, viskositas cairan sok akan berubah, sehingga dapat mengubah karakteristik peredaman mobil.
Namun Ohlins merancang needle bleed valve (katup pembuangan jarum) yang dapat mengembang seiring suhu, menutup celah yang dilalui cairan, guna mempertahankan tingkat redaman yang konsisten.
Keren! Harga memang berbanding lurus dengan kualitas!