Batas Usia Maksimal Bikin SIM Tak Ada di Undang-undang, Polisi Beri Penjelasan

M. Adam Samudra,Irsyaad Wijaya - Senin, 7 Desember 2020 | 09:25 WIB

Ilustrasi praktik ujian SIM (M. Adam Samudra,Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) wajib memenuhi beberapa syarat.

Salah satunya usia minimal pembuat yakni 18 tahun sesuai Undang-undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Namun dalam peraturan tersebut tak disebutkan ada tidaknya batas usia maksimal pembuatan SIM.

Agar lebih terang, Pamin TU Satpas SIM Daan Mogot, Iptu Hermanto pun memberikan penjelasan.

Baca Juga: Smart SIM Bisa Simpan Data Pelanggaran Pemilik, Misal Poin Penuh Bakal Diblokir?

"Batas maksimal pembuatan SIM itu enggak ada, selagi dia bisa terampil mengemudi, sehat jasamani dan rohani. Kompetensinya memang seperti itu," kata Iptu Hermanto.

"Jadi mau dia usianya 60 tahun masih bisa," jelas Hermanto.

Dalam artian calon pembuat cakap berkendara dengan mengikuti tes praktik serta penglihatan masih bisa membaca rambu-rambu serta marka jalan dengan jelas.

Dikatakan Hermanto, proses pengurusan SIM bagi pengendara yang lanjut usia harus ada surat keterangan dari dokter yang memastikan pengendara itu betul-betul bisa mengendarai kendaraan.

"Sementara kalau dia tidak sehat jasmani tentu tidak bisa," tuturnya.

Hermanto pun tak henti-hentinya mengimbau setiap pengendara dan pengguna jalan selalu mematuhi segala aturan lalulintas.

Ia mengurai beberapa poin yang mesti diperhatikan dalam berkendara.

1. Pastikan kondisi fisik dan jiwa yang sehat.

2. Pastikan kendaraan yang akan digunakan benar-benar siap selama dalam perjalanan, mulai dari kesiapan kondisi mesin kendaraan, ban, rem, kopling, oli, handle gas, lampu depan, lampu rem, sign, rantai, busi, bahan bakar dan surat-surat (SIM dan STNK).

Baca Juga: Ikut Ujian SIM Pakai Sandal Bakal Diusir, Hoaks Atau Fakta, Ini Penjelasan Polisi

3. Gunakanlah helm full face atau helm standar (SNI) baik bagi pengemudi maupun pembonceng.

4. Untuk menyeberang pastikan lalu lintas aman, barulah menyeberang.

5. Jangan membawa muatan yang melebihi ketentuan.

6. Patuhilah rambu-rambu lalu lintas sepanjang rute perjalanan dan etika berlalu lintas.

7. Nyalakan lampu utama pada siang hari dan gunakan lajur jalan paling kiri.

8. Hal yang tak kalah penting adalah berdoa memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebelum mengawali perjalanan.