Otomotifnet.com - Honda CRF150L bore up ekstrim hingga kapasitas mesin naik dua kali lipat.
Dari sebelumnya cuma 150 cc kini bengkak jadi 300 cc dan power serta torsinya diklaim melonjak 3 kali lipat.
Agar bisa menirunya, coba intip ubahan yang dilakukan.
"Ini piston sekarang pakai diameter 72 mm dari standarnya hanya 57,3 mm," buka Islakhudin alias Roger, Tim R&D dan Konsultasi Bintang Racing Team (BRT).
Baca Juga: Honda CRF150L Seken Dilirik, Penjual Wajib Ditanya Kegunaan Motor Sebelumnya
Pistonnya punya karakter flat, kompresinya hanya 11:1 sehingga masih bisa untuk minum bensin RON 92.
"Tapi tentu blok tidak bisa pakai standarnya, harus ganti," terangnya.
"Sementara kruk as yang panjang langkah standarnya 58 mm diganti dengan buatan BRT juga yang panjangnya 62 mm," lanjut Roger.
"Naik 4,2 mm dari standarnya. Keunggulan blok Gorilla lainnya adalah dinding liner lebih tebal dan panjang, jadi ketika naik stroke pantat piston masih aman ada di dalam liner saat TMB (Titik Mati Bawah)," terangnya.
"Panjang liner standar 28,5 mm, sedangkan Gorilla ini 35 mm," lanjutnya lagi.
Selain blok, area head silinder juga diganti agar bisa dipakaikan klep berukuran besar.
"Klep pakai diameter 39/34 mm (in/ex), bahannya steel carbon dan sittingnya pakai bahan nickel bronze," tambah Roger.
Noken as juga khusus durasi in 281° dengan lift 9,24 mm dan durasi ex 271° dengan lift 9,19 mm.
Baca Juga: Honda CRF150L Jadi Pendek, Kaki Mudah Napak, Bisa Pakai Part Ini
"Noken as untuk paket ini khusus, karena dilengkapi dengan ADS (Automatic Decompression System), fungsinya supaya ketika motor distarter tetap mudah," lanjutnya lagi.
Untuk Throttle Body (TB) bisa pakai standarnya yang di-reamer hingga ukuran 32 mm.
Sementara untuk injektor pakai yang debit bensinnya 250 cc per menitnya.
"ECU bisa pakai Juken 5 Pro untuk mengatur timing pengapian hingga semburan bensinnya agar sesuai," tambahnya.
BRT juga pernah melakukan uji dyno untuk CRF150 yang sudah bore up hingga 300 cc ini.
Pada kondisi standar, CRF150L mencatatkan power maksimal 9,19 dk di 7.320 rpm dan torsi 10,11 Nm di 6.100 rpm.
Setelah di-upgrade powernya melonjak jadi 27,63 dk pada 9.570 rpm dengan torsi 23,38 Nm pada 7.130 rpm di atas mesin dyno Dynojet 250i milik BRT.
Artinya power dan torsi melonjak hingga 3 kali lipat!