Otomotifnet.com – Sejak pandemi Covid-19 merebak di Indonesia, tak sedikit pemilik mobil yang masih ‘ngeri’ ke bengkel untuk melakan perawatan berkala.
Nah, untuk yang mobilnya sudah waktunya ganti oli mesin, jika masih ‘ngeri’ untuk keluar rumah menuju bengkel buat servis rutin, sebenarnya bisa manfaatkan jasa home service dari bengkel resmi, terutama untuk yang mobilnya masih dalam masa garansi.
Namun jika sudah melewati masa garansi, tak ada salahnya untuk mengganti oli sendiri di rumah.
Jangan sampai telat deh ganti olinya, karena risikonya besar bagi kesehatan mesin mobil Anda.
Baca Juga: Mesin Ada Rembesan Oli, Penyebabnya Bisa Karena Hal Sepele Ini!
Mudah kok cara ganti oli itu, yang penting siapkan saja part dan peralatan yang dibutuhkan.
Untuk peralatan yang dibutuhkan, “Siapkan wadah untuk menampung oli bekas, washer oil atau packing untuk baut oil pan (baut pembuangan oli, red), alat atau kunci untuk membuka baut (pembuangan oli) dan lap,” bilang Didi Ahadi, Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM).
Oiya, bila oli mesin dan packing baut oli pengganti belum disiapkan, bisa manfaatkan online shop atau jasa ojek online untuk membelinya di bengkel resmi atau toko onderdil terdekat kepercayaan Anda.
“Pastikan oli mesin yang dibeli sesuai spesifikasi yang dianjurkan pabrikan mobilnya,” wanti Suwandi, Service Advisor bengkel resmi Suzuki Sejahtera Buana Trada (SBT) Pulogadung, Jakarta Timur.
Nah, jika part dan peralatan yang dibutuhkan sudah siap semua, Anda tinggal lakukan langkah-langkahnya berikut ini!
1. Mula-mula pastikan mobil berhenti atau diparkir dengan benar di permukaan lantai yang datar.
Jangan lupa aktifkan parking brake untuk keamanan Anda saat melakukan proses ganti oli.
Jika mesin mobil sempat dihidupkan, ada baiknya setelah dimatikan, diamkan dulu beberapa saat sampai mesinnya adem, agar oli yang tadinya naik ke kepala silinder turun ke karter.
Baca Juga: Nissan Evalia Kena Stroke, Saluran Oli Tersumbat, Plus VVT Keok
2. Selanjutnya, buka baut pembuangan oli menggunakan kunci yang ukurannya sesuai dengan kapala baut tersebut.
Tapi sebelum bautnya terlepas, siapkan dulu wadah untuk menampung oli bekas yang hendak dibuang.
O iya, jika Anda kesulitan untuk ‘ngolong’ ke bagian bawah mesin untuk buka baut olinya, dongkrak dulu bagian depan mobil secukupnya, dan topang dengan stand jack jika punya.
3. Sembari oli mesin lama ditampung di wadah, “Buka tutup pengisian oli di mesin bagian atas. Biarkan sampai selesai (oli mesin lama benar-benar keluar semua dan tidak netes lagi, red),” jelas Didi.
4. Setelah oli lama keluar semua, tutup dan kencangkan lagi baut pembuangan oli yang tadi dilepas, dengan torsi pengencangan yang cukup.
Tapi sebelumnya, jangan lupa memasang packing baut olinya ya, untuk menghindari kebocoran.
Jika tidak ada packing baut oil pan, “Bisa manfaat siltip buat mencegah kebocoran pada keran air. Cara menggunakannya, dililit secukupnya ke ulir baut oli,” ucap Suwandi.
5. Langkah berikutnya, masukkan oli baru melalui lubang pemasukan di mesin bagian atas yang tadinya tutupnya dilepas.
Tapi jangan masukkan olinya semua ya, melainkan sesuai takaran yang dianjurkan.
Baca Juga: Cegah Oil Sludge Meski Suka Telat Ganti Oli, Tambahkan Cairan Ini!
Untuk memastikan oli baru yang dituang sudah cukup atau belum, bisa dicek melalui dipstick. Biasanya terdapat batas atau tanda pada ujung dipstick.
6. Beres deh, tinggal pasang lagi dipstick dan tutup pemasukkan olinya seperti semula.
Sebagai proses akhir, hidupkan mesin beberapa saat agar oli baru menjangkau ke semua komponen bergerak di dalam mesin. Mudah kan?