Vario, F1ZR, Pulsar 200NS dan Scorpio Diuji Emisi, Mana yang Lolos?

Fariz Ibrahim,Antonius Yuliyanto - Minggu, 14 Februari 2021 | 18:30 WIB

Tes uji emisi Yamaha F1ZR di Nawilis Tanah Abang (Fariz Ibrahim,Antonius Yuliyanto - )

Otomotifnet.com - Pergub Nomor 66 Tahun 2020 sedang bikin hangat kalangan pemotor DKI Jakarta.

Mengapa? Karena dalam peraturan tersebut motor dengan usia di atas tiga tahun wajib mengikuti uji emisi.

Motor yang dites wajib memenuhi ambang batas uji emisi yang ditetapkan.

Standar ambang emisi motor di DKI Jakarta terbagi dalam usia dan tipe mesin motor.

Baca Juga: Mobil Gagal Lolos Uji Emisi, Cuma Gara-gara Filter Udara Kotor, Ini Penjelasannya

Aant/otomotifnet.com
Pengetesan uji emisi di bengkel Nawilis menggunakan alat Brain Bee AGS-688 asal Italia

Motor 2 tak produksi sebelum 2010 ambang batasnya, CO 4,5% dan HC 12.000 ppm.

Sedangkan motor 4 tak di bawah 2010, CO 5,5% dan HC 2.400 ppm.

Lalu motor 2 tak dan 4 tak di atas 2010 standarnya disamakan, CO 4,5% dan HC 2.000 ppm.

Untuk mengetahui emisi gas buang beberapa tipe motor, OTOMOTIF pun ikut melakukan uji emisi secara independen 4 motor yang berusia di atas tiga tahun.

 

Dibedakan pada kriterianya, motor injeksi, motor karburator, motor 2 tak dan motor yang sudah upgrade mesin.

Uji emisi dilakukan di bengkel Nawilis Tanah Abang yang berlokasi di Jl. Tanah Abang I No.12, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat.

Pengetesan menggunakan alat Brain Bee AGS-688 asal Italia. Bagaimana hasilnya?

Honda Vario 125 lansiran 2013 yang mewakili mesin injeksi ternyata lolos uji dengan angka jauh di bawah ambang batas, CO hanya 0,73% dan HC 289 ppm.

Aant/otomotifnet.com
Contoh hasil uji emisi motor di bengkel Nawilis, yang wajib diperhatikan kadar CO dan HC

Baca Juga: Masih Bingung Uji Emisi Motor? Ini Penjelasan Dan Pengetesannya

Begitu pula dengan Kawasaki Bajaj Pulsar 200NS tahun 2013, mewakili motor yang masih menggunakan karburator, yang ternyata lolos. Punya kadar CO 4,34 % dan HC 578 ppm.

Yang menarik, Yamaha F1ZR yang mewakili motor 2 tak, memiliki angka HC yang masih di bawah standar emisi, 9.500 ppm.

Tapi sayangnya angka CO sedikit di atas standar, 5,33%.

Tampaknya itu efek dari penggunaan knalpot aftermarket dan perlu atur ulang spuyer karburatornya.

Yang juga tidak lolos uji emisi adalah Yamaha Scorpio 2006 dengan modikasi spek fun race, kapasitas naik jadi 260 cc dengan knalpot dan karburator aftermarket.

Karena mengejar performa, tak heran jika raihan emisinya paling ‘kotor’ di antara motor lainnya.

Aant/otomotifnet.com
Pulsar 200NS, mewakili uji emisi untuk motor karburator berusia lebih dari 3 tahun

Tampak jelas angka lambda, 0,836 alias terlalu boros bensin, makanya HC ada di angka 5.990 ppm, jauh di atas ambang batas 2.400 ppm.
 
Berikut ini hasil lengkap uji emisi keempat motor yang dites.

Parameter    Tipe Motor
       Vario 125   Pulsar  F1ZR   Scorpio
CO (%)     0,73   4,34     5,33     8,71
COcor (%) 0,79   4,35     5,33     8,71
CO2 (%)    13,1  10,6      2,3      3,2
HC (ppm)   289   578       9.500  5.990
O2 (%)      1,04  1,61      12,23  8,11
Lambda   1,017   0,921    1,008  0,836