2. Gunakan gigi paling rendah (L).
Hal ini bertujuan agar kecepatan mobi tetap stabil dan putaran mesin pun akan lebih bertahan.
Selain itu, gas buang yang ada bisa dikeluarkan dari bagian knalpot sehingga air bisa tertahan dan tidak masuk ke bagian ruang mesin melalui jalur pembuangan.
3. Melaju secara perlahan dan konstan
Ini akan membantu Anda mengantisipasi terjadinya hal-hal yang berpotensi membahayakan, seperti adanya lubang besar di jalan yang tentunya dapat membahayakan kendaraan.
"Pastikan ketika melewati banjir gas tetap konstan, menjaga agar mesin tidak sampai mati," ujar Eddie, juragan bengkel spesialis Boss Matic di jalan Palem Puri, Pondok Pucung, Bintaro, Tangsel.
4. Matikan mesin di saat mogok
Ketika genangan air begitu tinggi hingga melewati setengah roda mobil dan membuat mesin mati/mogok, jangan mencoba menghidupkan mesin kembali.
Sebab dapat membuat kerusakan parah pada bagian mesin mobil, sehingga sangat disarankan untuk menghubungi bengkel resmi terdekat.
5. Keringkan rem dengan cara sederhana
Caranya cukup berkendara dengan kecepatan lambat sekitar 5 km/jam. Setelah itu remlah mobil berkali kali secara perlahan dengan kaki kiri.
Tujuannya untuk memastikan bahwa mobil memang masih dalam kondisi yang baik dan kampas rem kering.
Jika dirasa ada yang tidak beres dengan mobil Anda, sebaiknya lakukan pengecekan mobil ke bengkel resmi atau bengkel spesialis terdekat untuk mendapatkan penanganan terbaik.
“Anda dapat melakukan pencegahan dan lebih waspada ketika memang terpaksa harus berkendara pada kondisi banjir," tukas Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
Namun dari semua hal tadi, yang harus dipertimbangkan pertama adalah, sebisa mungkin hindari melewati daerah banjir atau genangan air tinggi menggunakan mobil.
Daripada menyesal kemudian, ya kan!