Angka itu lebih besar dari hasil dyno PCX 150, yang mana hanya 11,53 dk di 8.270 rpm dan 10,26 Nm di 7.670 rpm.
Bagaimana dengan karakter performanya ketika digunakan di jalan? Apakah dengan tenaga dan torsi lebih besar otomatis membuat PCX 160 jadi unggul jauh dibanding PCX 150?
Ternyata tidak juga, perlu kita tahu saat pengukuran dyno dilakukan dengan metode WOT atau Wide Open Throttle, gas dibejek mentok dari sekitar 4.000 rpm.
Makanya walaupun terlihat dari putaran bawah tenaga dan torsi PCX 160 lebih besar, tapi beda dengan di jalan, karena saat pemakaian normal tentu membuka gasnya secara gradual atau bertahap sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX-25R Tampil Genit, Cat Niru Supra, Penuh Part Branded
Ternyata tarikan awal atau dari berhenti hingga kisaran 40 km/jam rasanya identik dengan PCX 150, tetap responsif padahal pakai roller 19 gr.
Wah kalau roller dientengin, pasti tarikan awalnya bisa lebih ngacir ya!
Yang beda signifikan justru pada kecepatan menengah dan atas.
Pada kisaran 40-70 km/jam, respons mesin justru terasa lebih kalem, baru kemudian di atas 70 km/jam yang mana di PCX 150 sudah terasa datar, di PCX 160 jadi kuat, terasa lebih ngisi.