Electronic Control Unit (ECU) Rusak, Segini Biaya Perbaikannya!

Andhika Arthawijaya - Minggu, 14 Maret 2021 | 23:30 WIB

Ilustrasi teknisi spesialis ECU mobil tengah mereparasi ECU (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com - Saat bencana banjir beberapa waktu lalu di beberapa daerah, pasti ada saja mobil yang terendam.

Apesnya, usai terendam banjir dan mobil berhasil dibersihkan, namun mesinnya ogah dihidupkan karena mengalami masalah pada sistem kelistrikannya.

Terutama pada komponen bernama Electronic Control Unit (ECU), yang tergolong vital fungsinya.

"ECU berfungsi sebagai modul penerima masukkan dari sensor-sensor yang di mobil, khususnya sensor elektrikal, kemudian memerintahkan komponen injeksi untuk bekerja sesuai kebutuhan mesin.”

“Jadi, ECU fungsinya sebagai 'otak' yang mengatur berbagai sistem yang berkerja secara individu di mesin mobil," ujar David, dari David Car Computer, spesialis ECU mobil. 

Baca Juga: Plus Minus Remap Vs Reflash ECU Hingga Custom Tuning, Mana Paling Sip?

Dok. OTOMOTIF
Ilustrasi short circuit yang terjadi pada ECU

Dengan satu unit ECU ini sudah mengendalikan semua sensor elektrikal di mesin mobil. Canggih kan?

"Banyak sistem di mobil yang dikontrol ECU, seperti sistem mesin, power steering, AC, head lamp, power window, ABS, airbag dan lainnya," ujar Sartono, Technical Leader Auto 2000 Bintaro.

O iya, ECU di mobil-mobil moderm ragamnya banyak loh. "ECU ada beberapa macam, mulai dari ECU untuk sistem injeksi, Power Control Modul (PCM), Engine Control Transmission (ECT), Engine Control Power Steering (EPS), Brake Control Modul (BCM), dan Anti-lock Brake System (ABS)," ulas David lagi.

"Jadi masing-masing bagian atau sistem di mobil, ada ECU-nya sendiri, yang dihubungkan oleh sistem Multiplex Communication System (MPX) menggunakan kabel MPX," jelas Sartono. 

KERUSAKAN ECU

Meski termasuk peranti slow moving, bukan berarti ECU tidak bisa rusak ya!

"Kerusakan ECU umumnya disebabkan oleh terjadinya short circuit atau korsleting. Misal akibat mobilnya terendam banjir sampai ke mesin," jelas Sartono. 

"Pada saat terendam banjir, jika aki tidak dicabut, maka air akan menjadi penghantar arus plus dan minus, yang kemudian merusak IC di ECU itu. Sampai akhirnya rusak total," tukas Henry dari HB Car, spesialis ECU di BSD. 

Apesnya jika rusak total, di bengkel resmi bisanya ECU harus diganti baru.

Baca Juga: Mobil Terendam Banjir, Kelar Dievakuasi Periksa Bagian-Bagian Ini!

Tribunnews
Jika mobil terendam banjir seperti ini dengan kondisi aki belum dicabut, ECU bisa beresiko mengalami korsleting

 

"Meskipun hanya kerusakan ringan, harus ganti baru," ucap Sartono.

Namun di tangan Henry dan David, kerusakan ECU bisa ditangani, selama rusaknya tidak terlalu parah. 

Biaya servis ECU di David Car Computer berkisar Rp 800 ribu sampai Rp 1,3 juta untuk mobil Jepang.

Sementara mobil Eropa berkisar Rp 2 juta sampai Rp 2,5 jutaan. Sedangkan di HB Car, mulai dari Rp 750 ribu sampai Rp 3 juta. “Ada garansi pengerjaannya loh!” kompak keduanya.

O iya, jika harus tebus ECU baru, umumnya banderolnya berkisar dari Rp 2,5 juta sampai Rp 20 juta.

"Tergantung mobilnya apa, kalau Jepang biasanya lebih murah dari mobil Eropa," ucap Henry.

Tuh, untuk yang ECU mobilnya bermasalah, bisa pilih alternatif ekonomis dengan mereparasinya. Kyn

 

David Car Computer : 0896-6075-1317

HB Car : 0812-8070-070