Otomotifnet.com - PT Honda Prospect Motor (HPM) kebanjiran pesanan sejak ada relaksasi PPnBM mobil baru nol persen yang diberlakukan sejak awal Maret 2021.
Yusak Billy, selaku Business Innovation and Marketing and Sales Director HPM mengatakan, pihaknya melihat tren peningkatan pemesanan mencapai 50 persen dan masih bisa meningkat lagi di penghujung bulan ini.
“Secara keseluruhan, total pemesanan kami meningkat sekitar 40 hingga 50 persen dibandingkan bulan lalu,” ujar pria yang akrab disapa Billy (23/3/2021).
“Pada akhir bulan pun biasanya (angka pemesanan) akan lebih meningkat,” imbuhnya.
Baca Juga: Honda Protes Soal Syarat TKDN PPnBM Mobil 2.500 cc, Minta Ditimbang Lagi
Meskipun begitu, Billy mengaku bahwa lonjakan permintaan juga memberikan tantangan tersendiri bagi Honda khususnya dari segi produksi.
“Bagaimana memenuhi permintaan konsumen dengan produksi kami, ini menjadi tantangan untuk kami,” ungkapnya,
Ia mengatakan, salah satu alasan terbesar mengapa hal tersebut menjadi tantangan adalah pengadaan komponen.
Pasalnya, rata-rata produsen mobil di Indonesia menggunakan komponen dari pemasok yang sama.
Baca Juga: Honda HR-V Penjualan Naik Pesat, Kena Dampak Insentif PPnBM, Tembus 80 Persen
“Karena semua brand akan mengalami hal yang sama (kenaikan permintaan), dan banyak dari mereka juga menggunakan pemasok komponen yang sama,” imbuh Billy.
Melihat ketimpangan antara permintaan dan kapasitas produksi tersebut, maka salah satu efek yang nyaris dipastikan akan terjadi adalah inden yang mengular.
Apalagi permintaan diprediksi masih terus meningkat selama periode relaksasi PPnBM mobil baru nol persen, yang berlaku hingga Mei 2021 nanti.
“Kami akan menganalisa pergerakan pasar ini dengan lebih seksama lagi, dan berusaha semaksimal mungkin untuk mempercepat delivery ke konsumen,” pungkas Billy.