Otomotifnet.com – Kebijakan pemerintah terkait relaksasi PPnBM benar-benar mampu menggerakkan belanja konsumen di sektor otomotif.
Seperti diketahui, relaksasi PPnBM ini awalnya berlaku untuk mobil-mobil berkapasitas maksimal 1.500 cc, selain segmen LCGC.
Kemudian berkembang menjadi mobil-mobil dengan mesin berkapasitas maksimal 2.500 cc. Ketentuan lainnya dengan local content 60%.
Dengan demikian, yang tadinya hanya 21 varian mobil terkena relaksasi PPnBM, bertambah jadi 29. Artinya, semakin luas cakupan konsumennya.
Baca Juga: Insentif PPnBM Mobil Baru Diperluas, Pedagang Mobkas Sebut Sedikit Kena Imbas
Efek ini bukan hanya dirasakan pabrikan mobil saja, tapi juga lembaga pembiayaan. Adira Finance salah satu yang ikut merasakan efek PPnBM tersebut.
Harry Latif, Direktur Portofolio Adira Finance dalam webinar bersama media mengatakan efek PPnBM meningkatkan permintaan pembiayaan mobil baru.
“Jelas ada efeknya dan itu langsung terasa. Selain pabrikan, permintaan ke kita juga meningkat,”
“Dibandingkan sebelum adanya relaksasi PPnBM tersebut dengan sesudahnya, permintaan di kita meningkat 20%,”
“Itu baru terhitung 1 bulan dan belum yang mobil 2.500 cc ke bawah. Kalau saya lihat, ini positif sekali dan meningkatkan penjualan serta pembiayaan,” sebut Harry Latif dalam webinar tersebut (06/04/2021).
Dirinya berharap dengan perluasan sampai 2.500 cc ke bawah, konsumen untuk lembaga pembiayaan juga akan bertambah.
Baca Juga: Kijang Innova Harga Kepangkas Puluhan Juta Rupiah, Imbas Insentif PPnBM, Ada Diskon Juga
Selain itu, untuk terus meningkatkan dan menjadi target Adira Finance di 2021, untuk lebih besar meraih pasar.
“Salah satu fokus kita, akan mempercepat digitalisasi di berbagai sektor. Ini untuk memudahkan konsumen juga,” tambah Swandajani Gunadi, Direktur SDM dan Marketing Adira Finance.