Kejurnas Sprint Reli Tanjung Lesung, Peserta Capai 90, Trek Berlumpur

Toncil - Senin, 12 April 2021 | 22:10 WIB

Lintasan sprint reli di Tanjung Lesung jadi berlumpur (10-11/4/2021) (Toncil - )

Otomotifnet.com – Kejurnasi sprint reli putaran 1 digelar di kawasan wisata Tanjung Lesung, Banten (110-11/4/2021).

Mengejutkan, dengan lokasi yang harus ditempuh sekitar 3,5-5 jam dari Jakarta, pesertanya sangat banyak.

Tercatat sekitar 90 peserta menjadi starter, namun susut menjadi sekitar 70 finisher.

Pengurangan jumlah finisher ini salah satu penyebabnya karena kondisi cuaca hujan dan trek yang sangat licin dan cenderung berlumpur.

Baca Juga: Hujan, Lintasan Gravel SS 4 dan 5 Meikarta Sprint Reli Batal, Peserta Kecewa

Kondisi trek yang bisa dibilang hancur untuk ukuran sprint reli sudah mulai terasa sejak Sabtu pagi ketika dilakukan survey lintasan.

Tidak sedikit peserta yang harus terjebak ketika survey lintasan.

Efeknya, survey jadi lebih lama. Kemudian special stage (SS) 1 yang harusnya digelar Sabtu jelang siang dibatalkan.

Setelah itu, SS 2 dijalankan, itupun dengan trek yang sudah dipotong, sehingga tidak melewati jalur yang parah.

 

Kemudian, Minggu yang harusnya hanya SS 3 dan 4, tapi ditambah dengan SS 1. Hasil survey kembali lintasan 1, 3 dan 4, cukup banyak peserta yang terjebak di lumpur dan akhirnya dipotong lagi.

Efeknya, tidak sedikit peserta yang harus terjebak di lintasan karena tidak bisa melewati trek lumpur yang dalam. Biasanya dialami peserta pengguna sedan.

Bahkan, karena licin ada juga peserta lain yang harus keluar lintasan, dan ada juga yang sampai tercebur ke sawah.

Zulhfied
Ada yang sampai tercebur ke sawah di sprint reli Tanjung Lesung (10-11/4/2021)

Tidak jarang juga peserta justru memanfaatkan runway pesawat daripada trek tanah yang sudah hancur.

“Sebenarnya ini trek keseluruhan enak, tapi karena cuaca dan hujan jadilah begini. Lumpur semua jadinya. Mobil-mobil 4x4 sih tetap bisa lewat tapi tetap kesulitan,” sebut seorang navigator, Indra Prasetyo.

Hal serupa juga diungkapkan Don Darmawan, yang naik Suzuki Cultus.

“Secara layout trek ini baguslah. Variasi juga. Tapi ya karena hujan jadi harus lebih waspada gasnya. Jangan sampai nyangkut di trek. Kalau kering, ini trek enak,”

Zulhafied
Para pengguna jip juga banyak yang kesulitan

“Tapi dengan kondisi trek jadi banyak lumpur, masih tetap bisa dianggap layak,” jelasnya.

Trek melintas di antara persawahan, sehingga jika hujan, kondisinya sangat mirip dengan tanah sawah. Lengket, empuk dan mudah dalam.