KNKT Imbau Motor Matik Tak Digunakan di Jalur Pegunungan, Antisipasi Rem Blong Berujung Maut

Ignatius Ferdian - Rabu, 19 Mei 2021 | 15:40 WIB

Ilustrasi Honda Vario ringsek wajah depan setelah mengalami rem blong dan masuk ke jurang (Ignatius Ferdian - )

Lantaran seringnya kecelakaan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Provinsi Jateng memasang roller barrier di sejumlah titik terutama di tikungan.

Masyarakat sekitar juga ikut memasang pagar menggunakan bambu pembatas secara sukarela. Tujuannya, agar kecelakaan tunggal dimana pengendara masuk jurang bisa diminimalisir.

Kejadian motor skutik mengalami rem blong akhir-akhir ini terjadi pada Jumat (14/5/2021) kemarin. Seorang wisatawan di Kaligua Brebes dengan motor skutiknya terperosok ke lahan pertanian lantaran rem motornya malfungsi.

Soerjanto melanjutkan, motor skutik hanya memiliki sistem pengereman satu-satunya yang ada di rem tangan kanan dan kiri. Namun, sistem ini jika terus-terusan difungsikan, akan berakibat overheating atau kepanasan, sehingga bisa berakibat rem blong.

Baca Juga: Honda BeAT Terseret Truk Trailer Ngeblong, Kondisi Terjepit di Parit

"Kalau motor bukan matik kan ada sistem kopling dalam mesin, dimana ketika berada di jalanan turun otomatis sistem dalam mesin bisa membantu menurunkan kecepatan. Kalau matik pakai rem tangan terus sepanjang turunan 3-4 kilometer sudah panas, bisa masuk jurang," jelasnya.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong pemerintah pusat untuk melakukan sertifikasi terhadap pabrikan motor skutik supaya tidak ada kejadian fatal terulang kembali.

"Kami juga imbau kepada masyarakat, motor matik jangan dipakai di pegunungan," tandasnya.

Sumber: https://pantura.tribunnews.com/2021/05/18/komite-nasional-keselamatan-transportasi-tak-sarankan-wisata-ke-pegunungan-naik-motor-matic?page=all