Handling motor begitu nurut, lincah dan ringan, saat melakukan panic brake pun motor tetap stabil.
Selalu ‘nurut’ ke mana pengendara ingin menuju. Salah satu faktor pendukung sepertinya dari CG (Centre of Gravity) yang rendah.
Dimensi yang tidak terlalu besar juga membuat Meteor 350 masih ideal saat dipakai cruising di perkotaan yang padat.
Faktor lain yang membuat terasa fun tentu dari kinerja suspensi teleskopik dengan as 41 mm yang digunakan pada Meteor 350.
Baca Juga: Royal Enfield Bullet 500 Cafe Racer Karya Builder Ciputat, Ternyata Pesanan Biker Inggris!
Redamannya ampuh saat melewati jalan rusak, namun juga bikin laju tetap stabil saat melakukan cornering.
Kalau suspensi ganda belakang punya karakter rebound atau membalik yang lebih lambat. Efeknya saat melewati polisi tidur atau jalan rusak dengan cepat, justru jadi terasa keras.
Ini karena suspensi belum kembali ke posisi semula tapi sudah menghantam lubang lagi. Tapi kalau melewati jalan rusak dan polisi tidur dengan pelan, redamannya terasa lembut.
Tapi, hal itu bukan masalah besar, karena suspensi belakang Meteor 350 dilengkapi setelan preload 6 tingkat, yang bisa disesuaikan dengan bobot serta karakter pengendaranya.
Baca Juga: Test Ride Royal Enfield Meteor 350, Posisi Santai, Cocok Di Perkotaan?