Otomotifnet.com - Berniat membeli Honda Freed bekas untuk mobil keluarga, tentu wajib paham konsumsi bensin Honda Freed, spesifikasi, kenyamanan serta fitur yang dimiliki oleh MPV boxy ini.
Pertama kali diluncurkan di tahun 2009, Honda Freed keluar dengan dua pilihan tipe yang pertama ada versi tanpa pintu belakang elektrik serta tak dilengkapi dual SRS Airbag.
Kala itu Harga Honda Freed dijual Rp 237 juta (on the road, Jakarta).
Kemudian versi terlengkap dengan kelengkapan berupa pintu belakang yang dilengkapi motor, serta ada dual SRS Airbag untuk orang yang duduk di depan.
Baca Juga: Tips Beli Honda Freed Seken, Ini Pertanda Fitur PSD Rusak, Segini Biaya Perbaikannya
OTOMOTIF pernah mencoba versi tertingginya yang di tahun 2009 dibanderol dengan harga Rp 257 juta (on the road, Jakarta).
Memasuki kabin Freed cukup mudah, dek rata dari depan hingga belakang, kemudian kemudahan akses untuk penumpang belakang melalui pintu elektriknya.
Tinggal tekan tombol di remote, pintu pun akan terbuka lebar. Menutup?
Pencet tombol di dasbor atau menarik tuas pada pintu.
Tak ada kekhawatiran soal bagian tubuh yang bisa terjepit pintu.
Karena tak akan membuka atau menutup ketika ada benda menahan pergerakannya, lalu harus digerakkan secara manual.
Kemudian, ketika mobil sedang berjalan pun, pintu hanya akan terbuka
sekitar 10 centimeter, dan langsung menutup kembali secara elektris ketika tombol di dasbor ditekan.
Tentunya fasilitas standar, child lock tetap ada.
Baca Juga: Pedagang Mobkas Ini Akui, Pilih Jualan Honda Freed Ketimbang Toyota Sienta
Sementara performa, meski mesinnya serupa dengan Jazz, tetapi tenaganya berada di bawah Jazz meski torsinya sedikit di atas Jazz.
Pada putaran bawah tarikannya tak terlalu besar, namun mulai rpm menengah dan atas baru berasa galak.
Tetapi kala melaju kencang di tol, perlu kiat tersendiri agar mobil ini bisa melaju cepat.
Sempat dicoba hingga melewati angka 165 km/jam, tetapi tentu sebaiknya tunggangan ini digunakan dalam kecepatan lebih aman dan nyaman saja.
Baca Juga: Kaca Mobil Buram Saat Hujan Deras? Ada 3 Penyebabnya, Harap Perhatikan
Di kisaran 120-140 km/jam maksimum.
Memang untuk ngebut kurang mengasyikkan tetapi itulah MPV bukan?
Sementara kala berjalan di perkotaan malah menjadi nyaman, apalagi untuk parkir.
Tak perlu ada hentakan-hentakan yang membuat tidak nyaman.
Setirnya pun sangat enteng kala parkir.
Kemudidengan pengatur tilt steering ini akan berubah lebih stabil kala melaju cepat, karenanya dilengkapi sensor kecepatan.
Pada jalan menanjak, torsinya masih tergolong cukup, meski untuk menyalip di tanjakan cukup terjal terasa sedikit berat dengan 4 orang penumpang plus barang.
Namun, piknik bersama keluarga bukan untuk kebut-kebutan, bukan?
Baca Juga: STNK Hilang Tapi BPKB Masih di Leasing? Beginilah Cara Mengurusnya
Kenyamanan suspensi cukup baik, meski kala melaju kencang masih terasa sedikit melayang, mungkin hal ini ada pengaruh juga dari ban yang digunakan, dengan tapak lebih lebar sepertinya akan lebih stabil.
Ayunan cukup berlangsung lembut di permukaan jalan keriting, meski ketika melewati lubang agak dalam atau ‘polisi tidur’ yang tinggi, rebound suspensi terasa agak terlambat sehingga guncangan pun keras.
Untungnya rem dengan ABS EBD dan BA ini, bisa cepat mengurangi laju mobil, sehingga jika ada lubang di depan, pengemudinya bisa lebih cepat mengurangi laju tunggangannya.
Dimensi (p x l x t) 4.215 x 1.700 x 1.735 mm
Wheelbase 2.740 mm
Mesin 1.497 cc, 4 silinder segaris, 16 katup, i-VTEC, Torque Boost Resonator, PGM-FI
Diameter x langkah 73,0 x 89,4 mm
Rasio kompresi 10,4 : 1
Tenaga maksimum 118 dk/6.600 rpm
Torsi maksimum 146 Nm/4.800 rpm
Transmisi Otomatik, 5 percepatan
Suspensi dpn/blk MacPherson Strut dengan
stabilisator/Batang torsi
H-Shape
Rem dpn/blk Cakram berventilasi/
teromol
HASIL TEST
Akselerasi
0-100 km/jam 12,7
40-80 km/jam 5,8
0-402 m 18,5
Pengereman
100-0 km/jam 42 m
Konsumsi bahan bakar (Liter/km)
Dalam kota 1/11,2
Konstan 100 km/jam 1/17
Luar kota 1/13,80
Baca Juga: Spesifikasi Toyota Fortuner Diesel 2KD Generasi Pertama, Perhatikan