Mau Konversi Motor Bensin Jadi Listrik? Ini Panduan Memilih Dinamonya

Fariz Ibrahim - Selasa, 20 Juli 2021 | 16:15 WIB

Dinamo listrik tipe mid drive diletakan pada rangka dan disalurkan ke roda menggunakan rantai (Fariz Ibrahim - )

BLDC sering disebut magnet induksi yang perputarannya diatur melalui hall sensor.

Di dalam motor BLDC selalu rotor dan stator. Mau apapun apapun konstruksinya, baik hub dan mid drive.

Di stator ada lilitan kabel tembaga yang dilapisi email silicon. Bertujuan supaya tidak ada hubungan pendek.

Baca Juga: Prioritas Riset Nasional, Genjot Pembuatan Baterai Pouch Motor Listrik

Fariz/otomotifnet.com
Untuk konversi Vespa atau skutik, perlu dibuatkan swing arm sebagai pengganti crankcase mesin

“Rotor selalu mengandung magnet permanen. Jenis dari magnet inilah yang yang menentukan kekuatan torsi dari BLDC itu. Dalam stator ada sensor hall,” jelas Agung Masteros, Founder Molisindo dan Mosell.

Tipe BLDC menjadi mayoritas dipakai saat ini, salah satunya karena secara konsumsi energinya. 

Brushless dinamo lebih efisien dari brush dinamo. Selain itu, kelebihannya tidak ada kontak fisik antara rotor dengan stator.

Kemudian pemilihan dinamo balik lagi ke urusan finansial, karena semakin besar tentu semakin mahal.

Baca Juga: Spek Dinamo dan Baterai Molis Balap, Energica Ego+, Torsinya Mencengangkan!

Fariz/otomotifnet.com
Pilihan dinamo model hub ada pilihan pengereman cakram dan tromol