Enggak heran 100 km/jam cuma butuh 3,6 detik! G-force besar, punggung pun berat dimajukan, lantaran nempel terus di sandaran jok.
Pengendalian tak merepotkan, setiap putaran setir, GT-R bermesin VR38DETT, 3.800
cc V6, twin turbo itu pun nurut.
Bahkan, saat diajak liar dengan sedikit sliding dan drift, enggak perlu koreksi berlebihan, traksi
selalu ada pada supercar berdaya 480 dk dengan penggerak 4 roda ini.
Saat downshift, enggak kalah mengasyikkan.
Girboks dual clutch dan modulnya memerintahkan mesin menaikkan rpm sesaat.
Jadi, seperti melakukan teknik heal and toe pada transmisi manual, tetapi cukup menekan
tuas paddleshift saja.
Pengereman juga sangat meyakinkan. Dari kecepatan mendekati 300 km/jam di trek lurus, lalu direm kuat, enggak ada gejala bodi nungging (dive).
Begitu kelar deselerasi, dilanjut zig-zag di antara kun dengan kecepatan 140 km/jam tetap yakin.
“Pantas kamu pede kan? Easy to handle isn’t it?” tukas Benito.
Benar juga dia.