Otomotifnet.com - Pengguna aplikasi WhatsApp waspada, karena akun berupa nama dan foto profil bisa dibajak buat tipu online.
Seperti yang dialami salah satu pengguna WhatsApp bernama Nanang Baso.
Nama dan foto profilnya dibajak oleh pelaku kriminal untuk menebar pesan jualan mobil baru dengan harga miring.
Dalam nama dan profil yang digunakan bernomor 087769138061. Padahal nomor asli milik Nanang Baso bukan itu.
Ternyata setelah ditelusuri, modus yang digunakan pelaku dalam kasus ini adalah dengan berpura-pura menjadi teman atau kerabat dekat korban dan pelaku menghubungi secara tiba-tiba dengan nomor yang tidak dikenal.
Baca Juga: All New KIA Rio New Old Stock Dijual Murah, Cuma Rp 75-100 Juta, Beneran atau Tipu Online?
Saat menghubungi calon korban, mereka biasa menggunakan berbagai alasan dengan menanyakan kabar terlebih dahulu.
"Gimana kabar sekeluarga nih. Ini Nanang Baso. Semoga selalu diberi kesehatan dan dilancarkan segala urusannya" tulis pesan tersebut.
Setelah memperkenalkan diri kepada calon korban, terduga pelaku langsung menjalankan aksinya.
Sebagai contoh, ia langsung menawarkan Toyota Avanza Veloz dengan harga jual Rp 140 juta dengan DP 20 persen atau senilai Rp 28 juta, sisa tenor Rp 112 juta dengan Tenor 5 tahun/60 bulan, sehingga cicilan Rp 1.867.000/bulan.
Dalam pesan tersebut, bahkan unit baru ditawarkan dengan bunga 0%, tanpa penarikan unit dan cicilan bebas alias fleksibel.
Bahkan untuk surat-surat seperti STNK, BPKB, pelat nomor dan pengantaran unit sudah ditanggung pihak kantor.
Saat dikonfirmasi, korban pun kaget atas kejadian tersebut.
"Jadi pelaku pakai foto saya waktu masih muda di atas motor. Dia sepertinya ngambil foto saya dari sosial media FaceBook," ucap Nanang ketika dikonfirmasi, (1/8/21).
"Saya saja enggak tahu, bahkan baru tahu dari teman-teman saya yang menanyakan apa benar jual mobil baru. Saya kaget dong mana cocok saya jualan mobil," bilang Nanang.
Menanggapi hal itu, Tim Paminal Divisi Propam Mabes Polri, Kombes Pol Yudi Sulistianto Wahid angkat bicara.
Baca Juga: Jangan Mau Rugi, Ini Tanda Akun Jual Beli Motor Tipuan
Ia meminta bagi masyarakat yang menerima pesan seperti itu, harus hati-hati karena bisa dipastikan, tawaran ini mengandung unsur penipuan.
"Penipuan ini sudah terjadi lama, dulu zaman SMS ada istilah mama minta pulsa. Namun sekarang makin canggih dengan teknologi mereka bisa mengetahui profil seseorang," kata Kombes Pol Yudi saat dihubungi secara terpisah.
Mantan Kapolres Subang ini menilai modus ini tergolong baru. Mereka melakukan penipuan ini dengan mengirim ke nomor handphone dengan sistem acak.
"Zaman dulu random dengan blast ke nomor ponsel sejenis misal Simpati ke Simpati dilakukan perorangan," kata Yudi.
"Namun sekarang dengan adanya teknologi digital seperti YouTube mereka bisa mengetahui nomor seseorang," ucapnya.
Menurut mantan Reserse Cyber, kemajuan teknologi di era revolusi industri 4.0 menuju masyarakat 5.0 ada plus minusnya, khususnya terkait kejahatan cyber dengan menggunakan data identitas dan foto orang lain.
"Akan tetapi perkembangan teknologi dan informasi ini tidak saja memberikan manfaat melainkan juga mengakibatkan masalah yang dapat merugikan masyarakat, seperti halnya penyalahgunaan data, pencurian data pribadi, penjualan data pribadi, penipuan dan lain-lain," bebernya.
"Sehingga kita perlu lebih waspada apabila mendapat kirim tawaran terkait sesuatu baik itu mendapat hadiah, kabar buruk ataupun tawaran membeli barang dengan harga di bawah pasaran, jadi kita perlu check dak ricek," tutupnya.