Otomotifnet.com – Timing belt dan fan belt atau sering disebut juga V-belt, punya peran penting pada mesin mobil.
Sebab komponen transmisi penggerak yang satu ini terhubung dengan beberapa komponen mesin lainnya, untuk memutar komponen-komponen tersebut.
Antara lain untuk memutar camshaft, pompa air (water pump), alternator, kompresor AC, idle pulley, serta kipas pendingin radiator.
Komponen ini umumnya berupa sabuk dari bahan karet tahan panas yang akan terus berputar sepanjang mobil dihidupkan.
Baca Juga: Mobil Bekas Diboyong, Fan Belt Wajib Dicek, Ini Gejalanya Kalau Saatnya Ganti
Untuk ukuran atau dimensinya sendiri tentu tergantung jenis/tipe mobilnya, ada yang tebal, tipis, dan ada juga yang bisa terdiri dari satu atau tiga sabuk.
Sebagai sebuah transmisi penggerak, fan belt ini bertugas menggerakkan komponen mesin tersebut.
Nah, bila kondisinya tak pernah kita cek atau dirawat, bisa saja saat kita berkendara komponen ini tiba-tiba putus.
Kalau sudah begitu, dijamin bakal mogok deh mobilnya, bahkan bisa membuat mesin rusah parah.
Dengan kata lain, sederet masalah akan muncul siring putusnya fan belt atau timing belt.
Nah, jika yang putusnya fan belt, “Biasanya akan muncul indikator peringatan overheat, karena water pump-nya tidak berputar. Lalu terjadi masalah pada pengisian baterai,” sebut Wahono, Service Manager Auto 2000, BSD City.
Bahayanya lagi, lanjut Wahono, bila pemngemudi tetap memaksa jalan mobilnya, mesin bisa mati mendadak dan akan mengakibatkan silinder head melengkung.
Jadi sebelum hal itu terjadi terjadi, “Perhatikan saat AC tiba-tiba panas, dilanjut munculnya indikator aki pada meter cluster, lalu setelah itu temperatur mesin akan naik, sebaiknya langsung cari tempat parkir untuk mengecek kondisi dibalik kap mesin,” sarannya.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF: Apa Ciri-Ciri V-Belt Sudah Waktunya Diganti
Sementara bila yang putus adalah timing belt, dampaknya bisa lebih fatal lagi.
Sebab timing belt ini mengatur ritme buka tutup katup (dengan memutar camshaft), agar tidak saling bertabrakan.
Bayangkan bila timing belt sampai putus, komponen-komponen yang digerakkan olehnya akan saling menghantam satu sama lain, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada mesin mobil Anda.
Selain memerlukan waktu yang cukup lama, biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki kerusakan mesin pun lumayan besar karena harus melakukan turun mesin.
Nah, untuk mencegah semua itu terjadi, jangan cuek untuk memeriksa komponen ini.
Sebetulnya secara fisik atau kasat mata, bisa terlihat bila tali kipas atau timing belt sudah waktunya diganti.
Oiya, waktu penggantian fan belt atau timing belt ini tentu berbeda-beda setiap merek dan jenis mobil.
Ada yang menganjurkan diganti setiap jarak tempuh 20.000 - 40.000 km.
Baca Juga: Pajero Sport Cek Betul di Timing Belt, Jika Sampai Putus, Rp 50 Juta Habis
Tapi bila mendapati kondisinya sudah memperlihatkan tanda-tanda waktunya diganti, segera lakukan penggantian, meski belum mencapai jarak tempuh segitu.
Berikut tanda-tanda V-Belt harus segera diganti;
1. Terasa getas bila dipegang
Karet bila selalu berada pada suhu yang tinggi maka lama kelamaan akan hilang tingkat elastisitasnya.
“Begitu juga dengan timing belt, suhu pada mesin yang tinggi saat sedang bekerja membuat timing belt rentan menjadi getas atau keras. Jika kelenturan timing belt sudah hilang, maka resiko timing belt putus sangat tinggi,” terang Wahono.
Umumnya ciri-ciri timing belt akan rusak karena termakan usia lalu, ”Biasanya akan muncul suara mendecit dari balik kap mesin,” imbunnya.
2. Kendur
Salah satu sifat karet jika pemakaian dalam jangka waktu lama maka akan kendur.
Fan belt dan timing belt yang sudah kendur akan sangat beresiko pada mesin, karena sewaktu-waktu bisa lepas.
Kalaupun tidak sampai copot, ritme yang dihasilkan dikhawatirkan tidak akan tepat lagi karena sabut beltnya sudah tidak mencengkram dengan maksimal.
Baca Juga: Fan Belt Keluarkan Suara Berdecit, Lilin Biasa Jadi Obat, Ahli Sebut Tak Bertahan Lama
3. Terjadi kerusakan pada bearing
Roller penggerak atau penegang timing belt umumnya menggunakan bearing.
“Ada kalanya bearing ini mengalami kerusakan, yang akhirnya macet. Ini bisa merembet ke puli-pulinya yang menyebabkan macet pula."
"Nah, karena bearing dan puli tidak muter, timing belt dipaksa jalan yang mengakibatkan akan putus, karena seperti diiris dengan pisau,” ujar Wahono.
4. Permukaan belakang karet terdapat retakan atau pecah
Bila terdapat retakan pada bagian belakang timing belt (bukan pada bagian gerigi), segera deh lakukan penggantian dari nantinya putus di jalan.
Retakan tersebut biasanya karena usia pemakaian yang sudah lama dan suhu tinggi dari mesin.
5. Gerigi pada timing belt aus
Ini juga sudah harus segera diganti, karena bisa menyebabkan pegangan pada chamsaft sudah tidak maksimal.
Apalagi bila ada gerigi yang sudah hilang atau pecah maka ini harus juga diwajibkan cepat diganti agar aman.