"Sekarang mereka memakai mobil dinas baru. Ini tentu menyakitkan hati masyarakat Sumbar," kata Andre.
Kemudian jika alasan gubernur karena mobil lama remnya blong dan sudah rusak, menurut Andre hal itu bisa diperbaiki.
"Tinggal dibawa ke bengkel saja itu bisa. Tapi memang tergantung kepada niatnya untuk beli mobil baru atau memperbaikinya," kata Andre.
Sementara Gubernur Mahyeldi menjelaskan, pembelian mobil dinas baru dilakukan karena mobil dinas yang lama sudah rusak.
"Mobil lama sudah rusak, rem blong, enggak mungkin itu dipakai," ungkap Mahyeldi usai rapat paripurna DPRD Sumbar, (16/8/21).
Baca Juga: Terkuak Pengemudi Innova yang Tukar Pelat Nomor Saat Isi Bensin
Selain itu, kata dia, pengadaan mobil dinas baru juga telah dianggarkan di APBD 2021.
Mengamini kritikan Andre, anggota DPRD Sumbar Komisi V, Nofrizon juga mengatakan hal senada.
Ia menyayangkan pembelian mobil dinas baru tersebut di tengah kondisi pandemi seperti saat ini.
Menurutnya, bila yang menjadi alasan karena mobil dinas lama sudah rusak, tidak mungkin semua bagian dari mobil tersebut tak lagi bisa digunakan.
Nofrizon mengatakan, anggaran pengadaan dua mobil dinas baru itu mencapai Rp 2 miliar lebih.