Otomotifnet.com - Nissan Grand Livina bekas memiliki penyakit khas berupa mesin ngelitik.
Hal ini juga dibenarkan Sugianto, Pemilik Bengkel Spesialis Nissan Auto Clinic yang kerap menemui keluhan itu di Grand Livina konsumennya.
"Gejala ngelitik memang sering ditemui di Grand Livina dan Livina, baik yang generasi L10 maupun L11," buka Sugianto yang bengkelnya ada di Harapan Indah, Bekasi.
Menurut Pria yang dulunya bekerja di bengkel resmi Nissan ini mengatakan, penyebabnya mesin ngelitik akibat EGR (Exhaust Gas Recirculation) sehingga menimbulkan karbon di ruang pembakaran.
"Mesin ngelitik karena Grand Livina dan Livina mempunyai EGR (Exhaust Gas Recirculation), kalau mobil-mobil Nissan yang lain katakanlah Serena, X-Trail dan lainnya itu enggak pakai EGR," ungkapnya.
Baca Juga: Putaran Mesin Nissan Grand Livina Tidak Stabil, Obatnya Rp 25 Ribu
"Jadi emisi yang seharusnya dibuang, ini dibalikkan lagi, bisa terjadi penumpukan karbon di ruang pemakaran akibat EGR (Exhaust Gas Recirculation), itu mesin bisa knocking atau ngeletik, "lanjut Pria yang akrab disapa Ugi ini.
Perlu diketahui EGR atau Exhaust Gas Recirculation digunakan untuk mengurangi emisi dengan mengembalikan gas sisa pembakaran kembali ke intake manifold.
"Pembakaran yang tidak sempurna di ruang bakar akan menghasilkan tumpukan karbon seperti arang jadi itu yang bikin bunyi ngelitik di Grand Livina dan Livina," kata Ugi.
Selain dari EGR, penyebab mesin ngelitik bisa karena telat ganti oli.
Pada buku servis, penggantian oli dianjurkan setiap 10.000 ribu kilometer atau 6 bulan mana yang tercapai lebih dahulu.
Masih kata Ugi, gejala ngelitik juga bisa dialami di Nissan Grand Livina dan Livina berkode mesin HR15DE 1.500 cc dan MR18DE 1.800 cc.
"Solusinya di tune up, bersihkan sisa karbon dan residu di ruang pembakaran, biaya tune up sekitar Rp 300 ribuan," tutup Sugianto, Owner bengkel spesialis Nissan Auto Clinic di Harapan Indah Bekasi.