Setelah Sepupu Maverick Vinales Tewas, Aturan Bagi Pembalap Muda Diperketat

Rezki Alif,Irsyaad W - Kamis, 30 September 2021 | 15:00 WIB

Dean Berta Vinales meninggal dunia setelah terlibat kecelakaan parah pada Race 1 WorldSSP300 Spanyol 2021 (Rezki Alif,Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Sepupu Maverick Vinales, Dean Berta Vinales tewas kecelakaan di Race 1 WorldSSP300 Spanyol 2021.

Insiden ini menambah panjang deretan kecelakaan tragis yang merenggut nyawa pembalap muda.

Sekitar 4 bulan sebelumnya, Hugo Millan yang berusia 14 tahun juga meninggal usai kecelakaan di balap European Talent Cup di Aragon.

Lalu pada akhir 2019 lalu, Indonesia juga kehilangan talenta mudanya Afridza Munandar, yang terlibat kecelakaan pada ajang Asia Talent Cup Sepang.

Tragedi-tragedi ini pun selayaknya jadi perhatian untuk pemangku jabatan dalam dunia balap ini.

Baca Juga: Meninggal Muda Usai Crash di WorldSSP300, Dean Berta Vinales Lagi Moncer-moncernya

YouTube
Foto detik-detik kecelakaan horor yang merenggut nyawa Hugo Millan, pebalap 14 tahun saat berlaga di sirkuit.

Menyikapi peristiwa tersebut, Federasi Balap Motor Spanyol (RFME) sudah melakukan kontak dengan FIM dan Dorna Sports.

Hasilnya, akan ada beberapa perubahan aturan di kategori junior atau pembalap muda ke depannya.

"Kami khawatir. Kami sudah mencoba menghindarkan insiden fatal sejak lama. Kita semua tahu motor adalah olahraga dengan risiko tinggi," ucap Presiden RFME, Manuel Casado dilansir dari Motosan.es.

"Tapi tanpa melhat itu, kami ingin mencoba mengukur semua untuk menghindari insiden dengan tipe-tipe seperti itu," sambungnya.

Ada beberapa hal yang kini jadi pertimbangan para pemangku kebijakan.

"Kami memikirkan alternatif. Federasi ini dengan kontak dari Dorna dan FIM, mempelajari peluang bertindak dan menyiapkan aturan umur minimal untuk balapan, meskipun kami menghargai pengalaman pembalap lebih penting," jelasnya.

Jadi pertimbangan karena kasus kecelakaan lebih banyak terjadi di kelas bawah yang terdiri dari pembalap-pembalap muda.

Selain soal usia, jumlah pembalap di satu kategori juga sangat diperhatikan.

Di WorldSSP300 ataupun Moto3, jumlah pembalap jauh lebih banyak di tengah kompetisi yang sangat ketat.

"Jumlah peserta bisa disesuaikan dengan sirkuitnya, panjangnya, lebarnya. Adanya 30 pembalap dalam satu balapan peluang kecelakaannya lebih besar dibandingkan 20 pembalap kan," tegas Casado.

Baca Juga: Pembalap Muda Moto2 Diincar Tim MotoGP, Rider MotoGP Sebut Tak Semudah Dibayangkan, Begini Katanya

MotoGP
Afridza Munandar, pebalap muda asal Tasikmalaya, jabar yang tewas di Sirkuit Sepang, Malaysia (2/11/2019).

Sayangnya banyak hal yang harus dipertimbangkan.

Membatasi jumlah ataupun usia akan menutup peluang beberapa bakat untuk menampilkan talentanya, tapi keselamatan tetap yang utama.

"Di satu pihak itu bagus untuk kompetisi, tapi di sisi lain ada masalah kompleks di poin keamanan karena pembalap terlalu dekat satu sama lain," terangnya.

"Aku berpikir tetap lebih baik pembalap punya ruang lebih besar dan tidak bertarung terlalu banyak. Tapi di sisi penonton, peluang kesetaraan akan selalu bagus," jelasnya.