Otomotifnet.com - Sedang ramai kabar kalau Indonesia dijatuhi hukuman oleh Badan Antidoping Dunia (WADA) karena tidak patuh pada aturan antidoping yang mereka terapkan.
Hal tersebut ditakutkan bakal mengancam gelaran balap WorldSBK Indonesia yang akan digelar pada November 2021, dan MotoGP Indonesia yang digelar Maret 2022.
Karena salah satu sanksi yang bisa dijatuhkan WADA adalah tidak diperkenankannya Indonesia menggelar event olahraga bertaraf internasional termasuk WorldSBK Indonesia dan MotoGP Indonesia nanti.
Namun, Zainudin Amali selaku Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI mengatakan bahwa Indonesia masih punya kemungkinan menggelar WorldSBK Indonesia dan MotoGP Indonesia.
"Masalah itu muncul kalau kita benar-benar di-ban (dihukum), ini kan belum," ujar Zainudin Amali dalam konferensi pers virtual yang diadakan Jumat, (8/10/2021).
"Kami masih diminta klarifikasi (oleh WADA), maka kami akan berusaha untuk mengklarifikasi," imbuhnya.
Ia mengatkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) untuk mencari akar permasalahan yang menyebabkan ancaman WADA tersebut.
Baca Juga: Jelang WorldSBK Indonesia 2021, Sirkuit Mandalika Resmi Memiliki Nama Baru
Selain itu, Kemenpora juga sudah mengirimkan surat klarifikasi ke WADA meskipun sedikit terlambat karena permintaan klarifikasi ternyata sudah diterima sejak September lalu.
"Meskipun tenggat waktunya agak terlambat karena restrukturasi LADI, tapi kami tetap masih berkomunikasi dengan WADA," ujar Zainudin.
"Makanya kenapa kami kasih surat hari ini karena kami masih diberi waktu untuk menyampaikan surat klarifikasi," imbuhnya.
"Itu (larangan menggelar event internasional) adalah konsekuensi dari ketidakpatuhan, kita kan dituduh tidak patuh, dan ketidakpatuhan itu sekarang kami berikan klarifikasi," lanjut Zainudin.
Oleh karena itu, ia pun menghimbau para pencinta balap motor di Tanah Air untuk tetap optimis.
Bahwa WorldSBK Indonesia dan MotoGP Indonesia bisa digelar sesuai rencana di Pertamina Mandalika International Street Circuit.
"Jadi jangan dibayangkan dulu kalau kita sudah pasti dihukum dan tidak boleh menyelenggarakan event atau berkompetisi dan sebagainya," tutup Zainudin.