Otomotifnet.com - Berdasarkan kajian Kementerian Keuangan, dampak positif pemberian insentif PPnBM 100% sangat membantu meningkatkan penjualan ritel mobil.
Pada Januari-Juli, penjualan mobil tumbuh 38,5% dari periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan permintaan juga mendorong kenaikan dari sisi produksi yang melonjak 49,4%.
Hal ini disampaikan oleh Febrio Kacaribu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. Ia pun menambahkan, sebagian besar hasil produksi domestik juga diekspor.
Yakni dalam bentuk utuh (CKD/Completely Knock Down). Tumbuh 169,7% pada periode yang sama.
Kinerja tersebut berhasil mendorong pertumbuhan PDB sektor industri, yang tumbuh 45,7% secara yoy (year on year) pada kuartal II 2021.
Begitupun sektor alat angkutan yang tumbuh 37,9%. "Meskipun industri kendaraan bermotor sudah berangsur pulih, tetapi tingkat produksi pada kuartal II 2021 masih belum kembali ke level pra-pandemi,”
Baca Juga: Begini Skema Pungutan Pajak Karbon, Tak Lagi Soal Bentuk Bodi Mobil
“Oleh sebab itu, dukungan insentif diskon PPnBM diperpanjang," ungkap Febrio.
MOMENTUM PEMULIHAN EKONOMI
Dukungan insentif diskon PPnBM 100% yang diperpanjang hingga tutup kalender 2021, diharapkan dapat dioptimalkan sebagai momentum pemulihan ekonomi pasca gelombang varian Delta merebak.
Gaspoll sambil patuh protokol pencegahan Covid-19 menjadi hal mutlak.
Didukung pula, tingkat mobilitas masyarakat yang terus membaik, melalui kebijakan PPKM yang mulai dilonggarkan.
Diharapkan dapat mendongkrak penjualan mobil. "Kebijakan insentif PPnBM DTP kendaraan bermotor ini menjadi salah satu bukti kehadiran APBN dan kebijakan fiskal yang responsif di tengah pandemi," sambung Febrio (17/9/2021).
Baca Juga: Wow! Kontribusi Industri Kendaraan Listrik Diproyeksikan Cuan Gede
Febrio menegaskan, konsistensi peran APBN sebagai instrumen countercyclical akan terus diperkuat untuk mendorong laju pemulihan yang lebih berkelanjutan.
Dalam rangka menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat, melindungi daya beli masyarakat, serta memberi dukungan bagi dunia usaha.