Selain itu, balancing berfungsi untuk menyeimbangkan keempat roda agar putarannya menjadi seimbang, dan agar ban tetap dapat berputar sempurna tanpa adanya getaran berlebihan.
Jika balancing tidak dilakukan pada ban, getaran berlebihan akan memaksa mesin kendaraan untuk bekerja lebih keras agar mobil tetap melaju ke depan.
Akibatnya, pemakaian bahan bakar akan lebih meningkat dibandingkan saat ban dalam posisi selaras.
Roda yang belum pernah mendapatkan perawatan balancing akan lebih rentan rusak sebelum waktunya.
Lantas bagaimana dengan perawatannya, Produsen ban Hankook memberikan tipsnya.
Baca Juga: Mesin Bergetar Terasa di Setir Bukan Cuma Karena Engine Mouting Aus, Bisa Juga Karena Ini!
Alignment (spooring) dan balancing pada ban dilakukan ketika mobil sudah mencapai di atas 10.000 km dan harus dilakukan secara berkala.
"Khusus untuk balancing ban, juga dapat dilakukan ketika pemilik mobil baru saja mengganti ban yang memerlukan balancing untuk menyesuaikan antara ban baru dan pelek," jelas Yoonsoo Shin, President Director PT Hankook Tire Sales Indonesia dari keterangan resminya.
"Balancing juga dapat dilakukan jika dirasa ada getaran berlebihan saat sedang dikendarai pada kecepatan 100km/jam," sambungnya.
Masih kata Yoonsoo Shin, spooring dan balancing secara berkala juga secara otomatis akan meminimalisir terjadinya kerusakan komponen kaki-kaki yang lebih fatal.
Saat ini Hankook Tire Indonesia sudah menawarkan teknologi Alignment Indicator yang berfungsi untuk memudahkan para pemilik mobil dalam mengetahui kondisi keausan ban, melalui dua pasang lubang kecil yang terdapat pada kedua sisi luar tapak ban.
Fitur ini juga berfungsi untuk mengantisipasi terjadinya masalah pada alignment roda, jika salah satu dari dua lubang tersebut berkurang akibat terkikis terlebih dahulu.