"Karena saat Anda melepaskannya, maka tidak akan ada kesempatan kembali. Hal ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan untuk bertahan hidup," sambungnya.
Singkat cerita, Razali yang sadar membutuhkan donatur untuk bertahan di MotoGP akhirnya memilih nama Andrea Dovizioso.
"Hingga akhirnya kami menemukan caranya. Kami merekrut Andrea Dovizioso, yang tentunya ini menyimpang dari filosofi," tandasnya.
"MotoGP adalah bisnis. Saya harus mengikuti keinginan para donatur. Oleh karena itu dalam memilih pembalap filosofi kami berubah," tutupnya.