Otomotifnet.com - Jangan gaya-gayaan, motor kondisi standar dilarang copot thermostat.
Pasalnya, masih cukup banyak bikers yang melepas thermostat di motor yang dilengkapi radiator dengan anggapan bisa membuat pendinginan mesin lebih maksimal.
Padahal melepas thermostat terutama di motor standar dilarang dilakukan.
"Thermostat itu baru membuka sirkulasi air radiator saat mesin mencapai suhu tertentu. Jadi butuh waktu bagi coolant untuk mendinginkan mesin," terang Ricard Riesmala dari bengkel A2 Speed yang ada di daerah Joglo, Jakarta Barat.
"Jadi kalau mesin belum panas maka coolant akan tertahan oleh thermostat ini, tidak mengalir dan mendinginkan mesin," jelasnya.
Baca Juga: Thermostat di Motor Beradiator Jangan Asal Copot, Mesin Jadi Taruhannya
Sementara kalau melepas thermostat dianggap mesin bakal lebih dingin dari saat thermostat terpasang.
"Padahal mesin juga punya suhu optimal untuk bekerja, sementara kalau coolant langsung mengalir saat mesin dihidupkan, mesin bakal sulit mencapai suhu optimal tersebut," lanjut Ricard.
"Efeknya tentu pembakaran malah jadi tidak efisien karena mesin tidak mencapai suhu optimal itu, bensin bisa jadi lebih boros ," yakinnya.
"Beda dengan motor balap yang butuh pendinginan lebih maksimal karena memang suhu mesinnya pun lebih tinggi, mereka tidak butuh thermostat," tegasnya.
Seperti kita tahu, tidak seperti mesin motor yang dipakai harian, mesin motor balap langsung digeber bekerja maksimal saat digunakan.
Makanya memang tidak butuh waktu lama untuk mesin motor balap mendapatkan suhu kerja optimal, berbeda dengan motor harian yang dipakainya tidak seperti itu.
Oleh sebab itu banyak mekanik yang melepas thermostat di mesin motor balapnya.
Namun, di motor harian thermostat ini dianjurkan harus tetap dipasang agar kinerja mesin juga tetap optimal.
"Kalau motor-motor yang sering overheat akibat thermostatnya rusak juga harus diganti, jangan dilepas dan tidak pasang lagi thermostat-nya," tutupnya.