"Pada tindakan buru-buru pindah tuas transmisi ini tekanan oli belum benar-benar sempurna untuk mendukung kerja CVT itu," sebutnya
Lebih lanjut, Hermas mengatakan jika tekanan oli belum sempurna lalu dipaksa jalan bisa menyebabkan gesekan di internal girboks yang berlebihan sehingga cepat rusak.
Ketiga menurut Hermas, penyebab transmisi CVT jebol karena kebiasaan pemilik yang terlalu menyepelekan kerusakan kecil.
"Rata-rata pemilik baru ngeluh atau datang ke bengkel setelah betul-betul rusak," bebernya.
Padahal jika pemilik sudah merasakan ada hal aneh pada mobilnya, lalu segera datang ke bengkel bisa meminimalisir kerusakan lebih parah dan tentunya biaya lebih bisa ditekan.
Baca Juga: Bedah Perbedaan Mitsubishi Xpander Facelift Setelah Pakai Transmisi CVT
"Kita tahu, biaya perbaikan transmisi matik tuh 80 persen untuk sparepart," ujarnya.
"Jika sparepart dikompromikan, tentunya yang menjadi korban kualitas dari perbaikan tentu tak akan sempurna," terangnya.
Kesimpulannya, penyebab transmisi CVT jebol menurut Hermas karena perilaku pemilik, perawatan dan rasa penasaran pemilik ketika sudah merasakan hal aneh tapi enggan segera dibawa ke bengkel.
Mari simak informasi lengkapnya di video berikut: