SA mengaku sedikit banyak mengetahui bagaimana proses peristiwa penembakan di exit Tol Bintaro, dan sangat maklum jika polisi belum menjatuhi status tersangka ke Ipda OS.
"Sebab sangat mungkin Ipda OS membela diri atau membela masyarakat yang terancam keselamatannya," kata SA.
Menurut SA ia mendapat informasi semua proses peristiwa itu, dari salah satu rekannya yang juga pernah menjadi bagian kelompok paparazzi.
"Jadi mereka itu menguntit O yang diduga Stafsus DPRD sejak dari Hotel Kedaton, Sentul Bogor, jam 17.30, Jumat. Dari sana O yang mengendarai Ertiga hitam menuju Depok, dibuntuti dengan 3 mobil," katanya.
Sesampainya di Depok sekitar jam 19:00 WIB, melewati Kantor Polres Depok, Ertiga Hitam tersebut menurunkan seorang perempuan.
Baca Juga: Mercedes-Benz E200 W124 Kena Teror, Kaca Retak Ditembus Peluru, Tak Ada Barang Hilang
"Nah di sini, satu mobil mengejar perempuan itu dengan dalih wawancara dan dua mobil termasuk Daihatsu Ayla yang ditumpangi MA dan PP membuntuti Ertiga hitam," kata SA.
Hingga katanya sampailah mereka di exit tol Bintaro di Jl Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
"Di sana, informasi yang saya dapat MA atau PP sempat melakukan pemukulan ke O atau menggedor mobilnya. Mungkin karena itulah Ipda OS yang ada di sana rekan O, terpaksa melakukan pembelaan dengan menembak," katanya.
Upaya yang dilakukan Ipda OS katanya berhasil karena dua mobil yang membuntuti O kabur.
"Kenapa mereka gak minta tolong warga saat tertembak, aneh kan? Itu karena mereka memang sejak awal mau mencoba memeras dengan ancaman, tapi gak berhasil," katanya.