"Berdasarkan keterangan sementara, terjadi peristiwa ribut di situ, lalu dengar satu tembakan mengaku polisi. Kemudian keterangan saksi mau ditabrak dan terkena tembakan dua kali yang mengenai korban," jelas Tubagus.
Menurut Tubagus, akibat peristiwa itu dua orang alami luka tembak.
Kemudian setelah dilarikan ke Rumah Sakit Kramat Jati satu korban inisial PP meninggal dunia karena luka tembak.
Namun dalam konferensi pers, Tubagus tak menjelaskan maksud dan tujuan MA dan PP membuntuti Suzuki Ertiga milik inisial O.
Melansir dari Wartakotalive.com, informasi yang didapat menyebutkan ada tiga mobil yang membuntuti O sejak keluar dari Hotel Kedaton, Sentul, Bogor.
Baca Juga: Penembakan di Exit Tol Bintaro, Identitas Kendaraan Pelaku Masih Disembunyikan Polisi
"Informasinya awalnya 3 mobil, tapi gak tahu berapa orang. Tapi MA dan PP ini bersama rekan-rekannya memang kerjaannya mengintai dan membuntuti orang seperti PNS, pejabat negara atau swasta dan dicari kesalahannya. Lalu diancam dan diperas," ujar SA yang tahu tentang modus kelompok PP dan MA ini.
SA membeberkan bahwa kelompok MA dan PP serta semua rekannya yang tinggal di Bekasi biasa disebut paparazzi, berdasarkan cara kerjanya ini.
"Mereka juga mengaku-ngaku wartawan. Semua wartawan tahulah apa yang disebut paparazzi itu, ya meras," katanya.
"Mereka terutama mengintai dulu pejabat atau yang dianggap bisa diperas, jika sasarannya berselingkuh atau main perempuan di hotel atau tempat hiburan, itu sasaran mereka akan memfotonya dengan ponsel," kata SA.
Kawanan ini katanya lalu akan memeras sasarannya itu. Jika tidak diberi akan mengancam bahwa semua yang dilakukannya akan dipublikasikan lengkap dengan foto-foto, atau diadukan ke keluarga.