Agar lebih maksimal, buka tutup kedua klepnya diatur ulang oleh noken as BRT tipe T2 namun kembali digerus.
“Untuk mencari angka dialnya, makanya digerus ulang. Tapi untuk angkanya rahasia, hehee…” kekehnya.
THROTTLE BODY
Throttle body atau TB ikut dibesarkan, tentu saja untuk mengikuti ruang bakar, diameter klep, juga porting yang sudah lebih besar. Sepaket TB berdiameter 34 mm lengkap dengan TPS pakai 4S1M.
“Karena masih pakai boks filter udara jadi pakai TB 34 mm, kalau downdraft sih cukup 32 mm"
"Filter udara custom di Edan Filter, filter udara dilebarin. Jadi biar boks filter standar tapi udaranya lebih banyak,” rinci pria yang tinggal di bilangan Rawalumbu, Bekasi ini.
SISTEM BAHAN BAKAR
Demi menyesuaikan spesifikasi mesin yang sudah cukup jauh meningkat, tentu dibutuhkan ECU yang punya setingan lebih advanced untuk mengatur debit bensin hingga timing pengapian.
Baca Juga: ADV150 Langganan Juara Kontes, Pakai Decal Motif Helm Pembalap MotoGP, Mesin Melar
“Pakai ECU aRacer RC Mini5 dan injector Ninja 250 mono. Tadinya pakai injector Sonic 150, ternyata kurang basah sedikit tapi setingan udah di batas maksimal. Jadi sekalian aja ganti yang gede, karena emang rencana mau naik spek lagi,” tambah Adi.
CVT
Diakui Adi kalau meracik area CVT jadi yang paling lama, bahkan dirinya sudah banyak sekali beragam komponen CVT baik aftermarket maupun OEM untuk mendapatkan setingan yang sesuai.
“Sampai punya pulley 4 set, roller pun berkali-kali ganti, per CVT dan per sentry fungal udah coba semua. Akhirnya ketemu enak pulley custom 14,2°, kombinasi roller 11 gram dan 12 gram, dan per CVT 1.500 rpm.”
“Terakhir countershaft diganti pakai LHK 17 mata, aslinya 16 mata. Ini kerasa banget beda, yang tadinya top speed di dyno cuma 130 km/jam naik sekitar 148 km/jam,” urainya.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF: ADV150 Tekor, Ganti Aki Baru Kok Indikator Masih Menyala?