Saat turun menghadapi debt collector, posisi anak dan sang istri masih di dalam kabin.
Dengan cekatan, kata Fachri, sang istri sempat memvideokan aksi ancaman debt collector.
"Saat itu ada tiga orang, namun setelah beberapa menit kemudian datang lagi rekan- rekanya," kata Fachri.
"Bahkan saat saya hendak menelepon saudara, salah satu Matel membentak dan mengancam," bebernya.
Fachri membeberkan, saat itu debt collector meminta menunjukkan nomor mesin dan STNK.
"Setelah diperiksa lalu Matel meminta istri dan anak saya turun," terangnya.
"Saya sempat nolak namun karena mereka lebih banyak dan saya tidak ingin terjadi apa-apa sama anak istri saya, akhirnya keluar," cerita Fachri.
"Lalu seorang Matel langsung masuk ke kursi kemudi," katanya.
Anehnya, kata Fachri, debt collector itu enggan diajak bermusyawarah.
"Bahkan saya minta diantarkan ke rumah mertua aja gak di antarkan," tuturnya.
Akibat aksi debt collector ini, Fachri mengaku anak dan istrinya mengalami trauma.
"Saya sangat kecewa, padahal sudah ajak bermusyawarah tapi mereka menolak," urainya.
"Saat ini anak dan istri saya mengalami trauma, kalau seperti ini apa mereka mau tanggung jawab?," bebernya.
Sementara itu Kanitreskrim Polres Bogor, AKP Siswo beri tanggapan.
"Harusnya dibawa ke Polres diselesaikan di sini (Polres) jangan maen bawa-bawa aja," singkatnya.
Baca Juga: Lima Debt Collector Tarik Paksa Mobil di Jalan, Polisi Datang Diusir, Ujungnya Begini