“Ada penurunan kuota sebanyak 8.000 kiloliter (kl) atau 2,22 persen,” ujar Sony melalui saluran telpon.
Hal ini dikarenakan penggunaan biosolar dinilai cukup meningkat drastis pada empat bulan terakhir tahun 2021.
Hal inilah yang akhirnya membuat kuota solar disesuaikan untuk penggunaan tahun 2022.
“Empat bulan terakhir pada 2021 kemarin, kebutuhan (solar) meningkat drastis. Penyaluran mencapai 1.123 kl perhari untuk semua daerah di Aceh. Nah, di tahun ini, ditargetkan penggunaan 1.000 kl per hari," jelas Sony.
"Jika kebutuhan ini tidak bisa dipertahankan, bisa jadi kuota yang disediakan akan cepat habis. Kemungkinan ada penggunaan di luar ketentuan dan ini sudah ada regulasinya, dan SPBU yang nakal pun akan diberi sanksi,” sambungnya.
Kewenangan pertamina di level SPBU, jika ada pengisian berulang, didapati ada kecurangan, SPBU akan mendapat sanksi berupa diberhentikannya penyaluran biosolar selama sebulan.
Penyetopan penyaluran biosolar akan berlanjut jika SPBU yang bersangkutan tetap melakukan kecurangan.
Baca Juga: Banyak Sedihnya, Curhat Sopir Truk Susah Cari Solar di Pekanbaru, Terpaksa isi Dexlite