Wooden buck menurut Puji, bisa disebut sebagai moulding positif. Moulding positif ini lantas menjadi acuan dibuatkannya moulding negatif atau wireframe.
“Kombinasi ini nantinya menghasilkan ukuran yang presisi baik bodi, frame serta detil-detil mobil,” lanjut Puji.
Untuk kemiripan dengan mobil klasik aslinya diklaim mendekati, “Kita berusaha bikin semirip mungkin, mulai dari struktur bagian dalam (inner structure) hingga bodi luar,” terang Puji.
Yang menariknya, bahan bodi yang digunakan memakai plat alumunium, dan semua prosesnya dikerjakan oleh tim produksi yang sebagian besar lulusan sarjana S1.
Setelah bodi dan struktur sasis kelar dikerjakan secara hand made, baru dipasangkan mesin dan kaki-kaki.
“Untuk mesin, kaki-kaki serta legalitas (surat kendaraan) bisa menggunakan mobil donor yang nanti dipilih,” terang pria ramah ini.
Lantaran dikerjakan secara manual (hand made), konsumen yang memesan mobil seperti ini mesti menunggu kurang lebih satu tahun untuk proses dari nol hingga jadi.
Soal kisaran harga, “Mulai dari Rp 1,7 M contohnya model Porsche 356 Speedster,” kata Puji lagi. Tertarik?
Untuk liputan videonya silakan mampir ke kanal Youtube Otojadul ya.
Tuksedo Studio, jl Tukad Tampuagan no.356, Ketewel, Gianyar Bali (Gusti – 081286565617)