Bukan Rem Blong, Hasil Olah TKP Ungkap Penyebab Tragedi Maut Bus Peziarah di Ciamis

Irsyaad W - Kamis, 26 Mei 2022 | 09:46 WIB

Tim KNKT periksa bangkai bus PO Pandawa yang alami kecelakaan maut di tanjakan Pari, desa Paripurna, Payungsari, Panumbangan, Ciamis, Jawa Barat (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Penyebab tragedi maut bus peziarah di Ciamis, Jawa Barat terungkap.

Hal ini setelah Polres Ciamis melakukan olah TKP, minta keterangan saksi.

Serta pengecekan kondisi bus pasca kecelakaan sekitar pukul 18:00 WIB, (21/5/22) lalu.

Ternyata penyebabnya bukan karena rem blong, melainkan human error dari sopir bus.

Yakni IP (55), sopir bus PO Pandawa DK 7307 WA yang membawa rombongan peziarah asal Balaraja, Tanggerang, Banten.

Ia diduga kurang antisipasi saat melewati turunan di Tanjakan Pari, dusun Paripurna, Payungsari, Panumbangan, Ciamis, Jabar.

Sehingga terjadi kecelakaan yang menyebabkan empat orang tewas dan puluhan luka-luka.

Keterangan ini disampaikan Kapolres Ciamis, AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro.

"Ada 3 faktor yang menjadi kajian untuk mengetahui penyebab kecelakaan di Tanjakan Pari tersebut," ujar Tony di Mapolres Ciamis, (25/5/22).

"Yakni faktor manusia, faktor kendaraan dan faktor sarana prasana," imbuhnya.

Pihaknya meyakini dan menyimpulkan penyebab utama kecelakaan bukan karena rem blong.

"Tapi faktor utamanya adalah human error. Pengemudi bus, IP, yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka kurang antisipatif," jelasnya.

"IP (55) warga Kronjo Tanggerang tersebut mengaku sudah setahun jadi pengemudi bus pariwisata," terang Tony.

"Dan pernah sekali melalui jalan raya Panjalu-Panumbangan. Setidaknya sudah paham dengan medan jalan Tanjakan Pari," sambungnya.

Karena dari pengecekan kondisi rem bus oleh petugas, kata Tony, dipastikan kondisinya cukup baik.

"Tetapi ada teknik pengereman yang tidak dikuasai atau tidak dilakukan," tegasnya.

"Padahal dengan pengalaman yang sudah dimiliki dan pernah melewati jalur tersebut seharusnya tersangka sudah bisa mengantisipasi apa yang harus dilakukan saat melewati jalan turunan yang berbelok," tuturnya.

Karena menurut Tony, saat melewati turunan tersebut kuncinya di teknik pengereman bukan oper persneling.

TribunJabar.id/Andri M Dani
Kondisi empat rumah warga yang ditabrak bus maut berisi peziarah di tanjakan Pari, desa Paripurna, Payungsari, Panumbangan, Ciamis, Jawa Barat

"Di situlah awal permasalahannya. Tersangka kurang antisipasi," ungkapnya.

Alhasil karena kurang antisipasi, bus berisia 47 penumpang itu mengalami kecelakaan.

Menabrak empat rumah warga, empat motor dan tiga mobil.

Serta menewaskan empat orang, yakni tiga warga sekitar dan seorang penumpang bus.

Sambung Tony, pihaknya belum bisa memastikan dugaan bus tersebut sempat menyalip kendaraan di depannya saat menuruni Tanjakan Pari itu.

"Tidak ada saksi yang melihat dan tidak ada informasi apakah yang bersangkutan sempat mendahului kendaraan lainnya.

"Jadi dugaan tersebut tidak bisa dipastikan," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, bus PO Pandawa berisi peziarah alami kecelakaan maut.

Lokasinya di tanjakan Pari, dusun Paripurna, Payungsari, Panumbangan, Ciamis, Jabar.

Tepatnya sekitar pukul 18:00 WIB, (21/5/22).

Bus membawa peziarah asal Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.

Akibat kecelakaan ini, empat orang tewas dan puluhan lainnnya luka-luka.

Baca Juga: Kabar Mengejutkan, Bus Maut Peziarah Ciamis Tak Terdaftar di Dishub Tangerang

Sumber: https://jabar.tribunnews.com/2022/05/25/tragedi-tanjakan-pari-bukan-karena-rem-blong-tapi-karena-human-error-kata-polisi?page=all