Otomotifnet.com – Honda CR-V generasi ke-3 mulai keluar sejak 2007 dan berakhir pada 2012 silam.
Dengan demikian, usianya sudah ada yang lebih 10 tahun, dan beberapa unit menjelang usia tersebut.
Ketika perbaikan beberapa komponen yang berhubungan dengan transmisi, tenyata yang manual jauh lebih mahal dibanding otomatis. Dengan catatan tidak ada penggantian transmisi.
“Untuk Honda CR-V Gen 3, yang transmisi otomatis lebih terjangkau dibanding yang manual,”
Baca Juga: Periksa Mobil Honda Kesayangan di Bengkel Honda Camp, Konsumen Menang Banyak
“Karena yang manual cukup banyak komponen yang harus diganti kalau sudah 10 tahun,”
“Sedangkan kalau yang otomatis, ya paling hanya perawatan oli saja,” jelas Gito, pemilik Honda Camp, bengkel spesialis Honda.
Dirinci olehnya, untuk yang transmisi otomatis penggantian harga oli ATF-21 Rp95 ribu/liter.
Kalau mau flushing, berarti butuh sekitar 12 liter. Berarti sekitar Rp1.140.000.
“Flushing disarankan untuk mobil yang sudah lebih dari 100 ribu kilometer. Kalau belum, cukup ganti saja,” sarannya.
Ditambah dengan jasa flushing Rp350.000
Kemudian ditambah dengan penggantian filter ATF seharga Rp400.000.
Totalnya, Rp1.1890.000.
Baca Juga: Tak Tahu Malu, Honda CR-V Isi Pertalite Rp 200 Ribu Lalu Kabur, Petugas SPBU Terpaksa Nombok
Kalau masih belum puas dan benar-benar ingin merawat transmisi otomatis, bisa sekalian ganti strainer ATF seharga Rp800.000
Tapi, untuk ganti strainer ini harus turun girboks, yang jasanya Rp4,5 juta.
“Kalau mau ganti strainer, sebaiknya sekalian ganti oli transmisi,”
“Dan tidak butuh 12 liter seperti flushing, cukup 3 liter saja,” ungkapnya lagi.
Baca Juga: Pelihara Honda CR-V Turbo Bekas, Problem Rawan di Komponen Sistem Kemudi Ini
Artinya, kalau ingin ganti strainer dana yang harus dikeluarkan Rp5.985.000
Girboks sehat kembali.