"Itu bisa jadi masalah, karena jaraknya terlalu pendek dan sebagainya. Tapi dalam kasus kecelakaan ini, itu gak ada relevansinya. Jadi saya gak mendalami itu," sebutnya.
Kini, KNKT fokus melakukan pemeriksaan pada truk tangki maut Pertamina tersebut.
Karena berdasar hipotesa awal, ditemukan adanya kegagalan pengereman.
Diungkapkan Ahmad, untuk memastikan penyebab dari kegagalan pengereman, KNKT tengah mencari bengkel untuk melakukan pengujian pengereman secara langsung.
Sehingga dari hasil pengujian, dapat diketahui penyebab dari kegagalan pengereman itu.
"Saya juga baru mau cari bengkel untuk mengujinya. Yang punya peralatan yang saya maksud itu dimana," tuturnya.
"Saya mau minta tolong teman-teman mau pinjam peralatan untuk menguji," ujarnya.
Menurut Ahmad, secara teknis tak ada kendala terkait peralatan.
Hanya saja proses pengujian perlu didukung dengan tempat memadai, misalnya di bengkel.
"Alat itu kan bukan hanya ada dalam kendaraan, bisa juga di bengkel las," ujarnya.
"Ini lagi saya cari tempat tempat yang bisa membuktikan dengan rangkaian Kerja yang hampir mirip dengan sistem rem, dengan tekanan yang sama dan sebagainya.
"Jadi bukan kendala," tandasnya.
Baca Juga: Bukan Hal Sulit, KNKT Sebut Satu atau Dua Hari Penyebab Tragedi Truk Pertamina Terungkap