Otomotifnet.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menjelaskan kalau subsidi BBM malah banyak dinikmati oleh warga yang mampu.
Kalau hal ini terus dibiarkan, maka subsidi BBM akan terus membengkak dan membebani keuangan negara.
Sri Mulyani menyebutkan, subsidi solar yang beredar di pasar 89 persen-nya dinikmati oleh dunia usaha.
Adapun untuk jenis BBM penugasan jenis Pertalite subsidinya dinikmati oleh 86 persen kalangan mampu.
Josua Pardede, Chief Economist Bank Permata, menyebut skema subsidi energi yang tepat sasaran untuk golongan tidak masyarakat mampu mendesak untuk diterapkan.
Menurutnya, besarnya konsumsi BBM bersubsidi oleh kalangan mampu disebabkan mekanisme subsidi saat ini bersifat terbuka dan diberikan ke produk energi.
“Artinya, siapa pun bisa mengakses BBM bersubsidi tersebut jika tanpa pembatasan,” ujar Josua melalui keterangannya (29/8/2022).
Ia menilai, pemberlakuan digitalisasi seperti melalui aplikasi MyPertamina dapat membatasi jumlah dan jenis kendaraan yang mengakses BBM subsidi.
Dalam hal ini, Pertamina dinilai perlu meningkatkan koordinasi dengan Korlantas Polri terkait dengan data kendaraan per plat nomor.
Kemudian, Pertamina juga bisa mencocokkan data kependudukan dan penduduk miskin, bekerja sama dengan TNP2K ataupun Kemensos dan Kemendagri.
"Dengan demikian, BBM bersusidi dapat disalurkan tepat sasaran,” kata Josua.
Baca Juga: Harga Pertalite Infonya Bakal Naik, Stok Pertalite dan Solar Tinggal Segini