3. Sulfur
Pertalite memiliki kandungan sulfur maksimal 0,002%m/m.
Tri menerangkan, jika dikonversi menjadi parts per million (ppm), Pertalite mengandung sulfur maksimal sebesar 20 ppm.
"Kandungan sulfur berpengaruh pada potensi korosi sulfasi serta deposit pada komponen saluran bahan bakar," terang Tri lagi.
Seperti pada fuel pump atau injektor.
Jika unsur sulfur semakin tinggi, komponen fuel pump bisa lebih mudah mengalami korosi atau injektor yang cepat tersumbat akibat deposit.
4. Berat Jenis
Berat jenis bahan bakar bisa berpengaruh pada densitas energi yang dihasilkan.
Pada Pertalite, berat jenis yang dimiliki memiliki rentang 715 kg/m3 hingga 770 kg/m3.
"Semakin tinggi berat jenis yang didapat, semakin besar juga energi yang dihasilkan ketika bahan bakar terbakar, dan sebaliknya," jelas Tri.
Ini juga akan menentukan dari energi yang dihasilkan bisa lebih irit atau boros.
Dengan sama-sama 1 liter, densitas energi maksimal yang didapat bisa lebih irit ketimbang densitas energi yang minimal.
"Dari energi densitas minimal, untuk mencapai performa setarah butuh volume lebih banyak, jadi konsumsi bahan bakar lebih boros," papar Tri.
Baca Juga: Pertalite Disebut Jadi Boros, Ahli ITB Bongkar Beberapa Penyebab